Perlombaan mengeksploitasi Planet Merah Mars untuk mencari tanda-tanda kehidupan miliaran tahun lalu belakangan terus memanas. Setelah wahana antariksa Hope milik Uni Emirat Arab (UEA) tiba di Mars dan mengirimkan foto pertama pada Selasa (9/2), disusul wahana Tianwen-1 milik Cina yang juga tiba di Mars pada Rabu (10/2), kali ini giliran rover robotika NASA, Perseverance, tiba di Planet Mars Jumat (19/2) waktu Indonesia.
Baca juga: NASA Andalkan Roket Nuklir Kirim Manusia ke Mars di 2035
Berbeda dengan wahana antariksa UEA dan Cina yang baru memasuki orbit Planet Mars untuk pertama kalinya, rover Perseverance NASA sudah selangkah lebih maju, yaitu berhasil mendarat di permukaan Planet Mars, tepatnya di area kawah Jezero Crater yang disebut mengandung jejak kehidupan kuno.
Tak hanya itu, pasca mengirim foto pertama -sekalipun agak buram- helikopter yang turut dibawa rover Perseverance NASA, tak lama lagi disebut akan mencatatkan rekor sebagai kendaraan dengan baling-baling pertama di dunia yang mengudara di planet lain.
Seperti diketahui, helikopter mini Ingenuity seberat 1,8 kg ini disembunyikan dalam ‘perut’ Perseverance dan akan digunakan untuk misi observasi selama dua tahun bersama rover Perseverance.
Dilansir laman resmi NASA, rover terbesar dan tercanggih NASA ini tiba setelah menempuh jarak sejauh 472 juta kilometer dari Bumi selama 203 hari atau sekitar enam bulan lebih, sejak pertama kali diluncurkan pada 30 Juli 2020 dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida, AS.
“Pendaratan ini adalah salah satu momen penting bagi NASA, Amerika Serikat, dan eksplorasi ruang angkasa secara global – saat kita tahu kita berada di titik puncak penemuan dan mengasah pensil, bisa dikatakan, untuk menulis ulang buku teks,” kata pejabat Administrator NASA, Steve Jurczyk.
Perseverance sendiri menjadi rover kelima NASA yang mendarat dengan selamat di permukaan Mars. Selama sekitar dua tahun ke depan, rover Perseverance akan mengumpulkan data dan mencari tanda-tanda kehidupan kuno di kawah yang dulu merupakan sebuah danau pada 3,9 miliar tahun silam.
Karenanya, rover seberat satu ton lebih yang dilengkapi dengan tujuh instrumen sains utama serta kamera terbanyak yang pernah dikirim ke Mars itu, nantinya akan mengeruk dasar kawah Jezero Crater serta delta sungai untuk menyelidiki batuan dan sedimen dasar danau seluas 45 kilometer tersebut. Itu berguna untuk mengkarakterisasi geologi kawasan dan iklim masa lalu. Di masa lalu, keduanya disebut ilmuan pernah terisi air sebagai sumber kehidupan.
Baca juga: Gandeng Boeing, NASA Siap Luncurkan Penerbangan Orbital Nirawak Perdana
Selain misi penelitian di bidang geologi, rover tercanggih NASA Perseverance itu juga akan menjalankan misi berat astrobiologi, yaitu pencarian tanda-tanda kehidupan mikroba kuno. Andai misi ini berhasil dan rover itu bisa kembali ke Bumi membawa sampel bebatuan dan sedimen Planet Merah Mars, ilmuan dari NASA dan ESA (Badan Antariksa Eropa) akan sangat terbantu untuk mencari tanda-tanda kehidupan kuno di sana.
“Karena peristiwa menarik hari ini, sampel murni pertama dari lokasi yang didokumentasikan dengan cermat di planet lain (Mars) selangkah lebih dekat untuk dikembalikan ke Bumi,” kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi untuk sains di NASA.