Setelah diterjang badai pasir berkecepatan 120 kilometer per jam akhir pekan lalu, bandara-bandara di Kepulauan Canary, Spanyol, akhirnya kembali dibuka. Meski demikian, otoritas setempat berharap situasi di wilayahnya dapat benar-benar pulih 100 persen, mengingat, saat ini cuaca masih diselimuti sedikit kabut, angin (berkecepatan rendah), dan hujan ringan, efek dari sisa terjangan badai terburuk dalam 40 tahun terakhir.
Baca juga: Badai Ciara Bikin Pesawat Air Europa Turbulensi Parah, Penumpang Muntah-muntah dan Teriak Histeris
“Ini menjadi mimpi buruk di akhir pekan. Kami belum pernah melihat peristiwa seperti ini dalam 40 tahun terakhir,” kata Angel Victor Torres, Kepala Pemerintahan setempat, seperti dikutip KabarPenumpang.com dari laman ctvnews.com, Selasa, (25/2).
Saat ini, lanjut Angel, pihaknya sedang memfokuskan sumber daya yang ada pada kebakaran hutan (yang di dalamnya terdapat cagar alam), tepatnya di Pulau Canaria. Setidaknya, kebakaran hutan yang terjadi di tiga titik di Kepulauan Canary, Spanyol tersebut membuat 2.000 orang terpaksa diungsikan ke Pulau Tenerife (persis di sebelahnya).
Sementara itu, dalam tweetnya, operator bandara Spanyol, AENA, mengatakan saat ini delapan bandara sudah mulai beroperasi kembali. Delapan bandara tersebut adalah Bandara Reina Sofia, Gran Canaria Airport, Bandara La Palma, Bandara Internasional Los Rodeos, Lanzaeote Airport, Bandara El Matorral, Bandara El Hierro, dan La Gomera Airport.
Dari kedelapan bandara tersebut, sekalipun hanya Bandara Los Rodeos yang menyandang status bandara internasional, namun tiga lainnya juga termasuk dalam kategori bandara besar, dengan trafik tak kalah tinggi, yakni Gran Canaria Airport, Bandara Reina Sofia, dan Bandara La Palma.
Baca juga: Dilanda Hujan Badai, Pesawat British Airways Alami Kebocoran di Ruang Kabin!
Sebelumnya, kedelapan bandara tersebut memang tak dapat beroperasi akibat terjangan badai terburuk dalam 40 tahun terakhir. Bandara-bandara tersebut terletak di Kepulauan Canary, sekitar 100 kilometer dari barat Pantai Afrika.
Dari foto-foto yang beredar, tampak, badai yang membawa serta pasir dari Gurun Sahara di Afrika, membuat langit di tiga pulau besar di Kepulauan Canary tampak berwarna kuning. Hingga kini, belum ada laporan resmi berupa kerugian dan korban jiwa akibat badai pasir tersebut, mengingat kuatnya angin membuat sejumlah fasilitas publik rusak dan puluhan jadwal penerbangan dibatalkan dan 822 penerbangan lainnya tergganggu.
Usai Diterjang Badai Pasir Berkecepatan 120 Km Per Jam, Bandara di Kepulauan Canary Kembali Dibuka
RELATED ARTICLES