Pelecehan seksual di moda transportasi kembali terjadi, kini yang menjadi korbannya adalah seorang awak kabin wanita (pramugari) dari maskapai berbiaya murah asal Inggris, Easyjet. Kejadian yang terjadi pada Jumat (10/5/2019) ini memaksa pesawat yang akan bertolak dari Bristol, Inggris menuju ke Belfast, Irlandia Utara mengalami keterlambatan beberapa jam lamanya. Si pembuat onar dalam kejadian ini pun langsung digelandang oleh pihak yang berwajib guna dimintai keterangan dan diamankan.
Baca Juga: Pelecehan Seksual, Pramugari Dipaksa ‘Nyebokin’ Penumpang
Seperti yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman foxnews.com (13/5/2019), seorang penumpang yang berada pada penerbangan yang sama mengatakan bahwa ada salah satu penumpang dari sekelompok pria yang diindikasikan telah menenggak minuman keras sebelum boarding – ya, itu seperti sudah menjadi sebuah kebiasaan di luar sana, berupaya untuk menggoda seorang awak kabin pada penerbangan siang hari tersebut.
Sebelumnya, sekelompok pria ini nampak membuat kegaduhan yang cukup keras sampai-sampai sang pilot penerbangan keluar dari ruang kokpit untuk mengecek dari mana sumber suara itu berasal. Setelah proses boarding selesai, awak kabin lalu memperagakan safety demonstration dan hingga saat itu, kondisinya masih cukup kondusif.
Namun tak berselang lama setelah peragaan instruksi keselamatan itu selesai, sekelompok pria ini lalu membuat kegaduhan lagi dan salah satu dari mereka beranjak dari tempat duduk dan tampak mendekati seorang awak kabin.
“Seorang penumpang beranjak dari tempat duduknya, padahal lampu tanda kenakan sabuk pengaman masih menyala, tapi ia malah berjalan menyisir lorong dan menghampiri dua orang awak kabin sekaligus,” ujar seorang penumpang bernama Rachel Davies.
“Kebetulan saya tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, namun salah satu dari awak kabin tersebut mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh pria tersebut tergolong ke dalam tindakan pelecehan seksual,” tandasnya.
Tidak diketahui secara persis apa yang sudah dikatakan oleh pria ini kepada pramugari tersebut, namun tak lama berselang setelah kejadian ini, pramugari yang menjadi sasaran dari sang pria lalu menangis sejadi-jadinya. Tidak hanya menangis, namun awak kabin ini juga mengatakan bahwa dirinya merasa tidak aman berada di dalam penerbangan itu.
Melihat kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, akhirnya sang pilot memutuskan untuk kembali lagi ke terminal dan memanggil petugas kepolisian guna mengamankan pria anonim tersebut.
Walhasil, insiden ini berbuntut pada keterlambatan pemberangkatan yang seharusnya berangkat pada 13.10 waktu setempat, menjadi pukul 15.15 waktu setempat.