Teror yang terjadi di dalam perjalanan udara kembali terjadi baru-baru ini. Kali ini, bukan penumpang yang menjadi sandera, melainkan awak kabin. Akibat insiden yang dilakukan oleh seorang penumpang ini, akhirnya maskapai Air China yang tengah berada dalam perjalanannya menuju Beijing terpaksa melakukan pendaratan darurat di kota Zhengzhou. Uniknya, si penumpang tidak menggunakan senjata tajam atau benda berbahaya lainnya untuk menyandera korban, melainkan dengan sebuah pena.
Baca Juga: Pembajakan Pesawat Terlama, 39 Hari Kelam Penumpang El Al Flight 426
Seperti yang dihimpun KabarPenumpang.com dari laman independent.co.uk (16/4/2018), Administrasi Penerbangan Sipil China membenarkan bahwa seorang penumpang berjenis kelamin laki-laki telah menyandera seorang awak kabin maskapai Air China dengan nomor penerbangan CA1350 dengan menggunakan sebuah pena. Si penumpang beraksi tak lama setelah maskapai tersebut lepas landas dari Changsha Huanghua International Airport, pada Minggu (15/4/2018) pagi.
Pihak kepolisian yang menangani kasus ini pun mengidentifikasi tersangka sebagai seseorang yang memiliki riwayat penyakit mental. “Secara tiba-tiba ia menangkap seorang pramugari dan menyanderanya dengan menggunakan pena,” ungkap salah seorang petugas kepolisian. Karena kondisinya tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, akhirnya kapten pesawat memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di kota Zhengzhou.
Civil Aviation Authority mengatakan masalah ini berhasil ditangani oleh kepolisian tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Banyak saksi yang mengatakan bahwa penumpang mulai disiagakan ketika mendengar salah seorang awak kabin mulai menangis karena drama penyanderaan ini.
“Suara tangisan membangunkan saya dan sebagian penumpang lain yang tengah tertidur. Kami tidak mengetahui sumber tangisan tersebut,” ungkap salah seorang saksi mata kejadian tersebut. Penumpang lain yang juga berada di dalam penerbangan tersebut mengatakan drama penyanderaan ini terjadi antara di kelas bisnis atau First Class, ia tidak dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi karena tirai pemisah kelas tertutup rapat.
Baca Juga: Neerja Bhanot – Mengenang Tameng Hidup Tragedi Pan Am Penerbangan 73
Setibanya di darat, para penumpang sudah melihat kerumunan petugas darat, ambulans, dan juga petugas kepolisian yang siap ‘menyambut’ kehadiran si penyandera. Untungnya, tidak ada yang terluka dalam insiden ini. Hingga kini, pihak kepolisian masih belum merilis hasil pemeriksaan lebih lanjut dari tersangka yang disinyalir berusia 41 tahun ini.