Sunday, January 5, 2025
HomeAnalisa AngkutanUngkap Misteri Jeju Air Flight 7C 2216, Cockpit Voice Recorder (CVR) "Kotak...

Ungkap Misteri Jeju Air Flight 7C 2216, Cockpit Voice Recorder (CVR) “Kotak Hitam” Dibawa ke Amerika Serikat

Investigasi kecelakaan Jeju Air Flight 7C 2216 sedang berlangsung, dengan perekam suara kokpit – Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Boeing 737-800 Jeju Air sedang dibawa ke Amerika Serikat.

Seperti dikutip cbsnews.com (1/1/2024), pejabat Korea Selatan telah berjanji untuk mencari tahu apa yang menyebabkan pesawat penumpang Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh Jeju Air jatuh dan terbakar saat mencoba mendarat selama akhir pekan, menewaskan semua kecuali dua dari 181 orang di dalamnya.

Beberapa hari setelah kecelakaan, masih banyak pertanyaan daripada jawaban tentang bencana penerbangan terburuk di negara itu dalam beberapa dekade.

Mengenal Jeju Air, Maskapai Berbiaya Murah asal Negeri Ginseng yang Layani Penerbangan ke Batam dan Bali

Pihak berwenang memerintahkan pemeriksaan segera terhadap semua pesawat 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan negara itu — puluhan pesawat secara total — setelah kecelakaan itu, tetapi masih belum ada indikasi yang jelas apakah kerusakan sistem, kesalahan manusia, atau beberapa kombinasi faktor yang menyebabkan bencana tersebut.

Para ahli dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (US National Transportation Safety Board/NTSB), Badan Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration), dan Boeing berada di lapangan untuk memeriksa lokasi kecelakaan, dan NTSB akan memainkan peran penting dalam menguraikan data dari “kotak hitam” pesawat, yang merekam informasi dari kokpit dan sistem pesawat.

Para pejabat telah memperingatkan bahwa mungkin butuh waktu berbulan-bulan sebelum jawaban yang jelas muncul. Berikut ini adalah hal-hal yang diketahui tentang kecelakaan Jeju Air, dan beberapa pertanyaan utama yang muncul setelah tragedi tersebut.

Penerbangan Jeju Air 7C 2216 berangkat dari Bangkok, Thailand, dan mendekati Bandara Internasional Muan di Korea Selatan bagian selatan untuk pendaratan terjadwal pada hari Minggu.

Mengapa Data di Kotak Hitam Tidak Diteruskan Secara Live Streaming? Ini Alasannya

Setelah upaya pendaratan awal yang gagal, Boeing 737-800 menerima peringatan bird strike dari air traffic control Pesawat kemudian naik lagi sebelum mencoba mendarat untuk kedua kalinya.

Dua menit kemudian, awak pesawat mengirimkan sinyal bahaya dan mencoba mendarat di landasan pacu yang berbeda. Pesawat mendarat tiga menit kemudian tanpa menurunkan roda pendaratan hidungnya.

Pesawat itu meluncur di landasan pacu dengan kecepatan tinggi, melewati ujung landasan pacu dan menabrak pagar beton, lalu meledak menjadi bola api. Yang selamat dalam kecelakaan maut ini adalah dua awak yang diselamatkan dari bagian ekor.

Pengamat mengatakan video kecelakaan itu menunjukkan pesawat itu diduga mengalami masalah mesin, tetapi kerusakan roda pendaratan kemungkinan menjadi alasan utama kecelakaan itu.

Teknologi Baru CVR dan FDR Sukses Disertifikasi! Kini “Kotak Hitam” Bisa Rekam Hingga 70 Jam

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru