PT Transjakarta secara resmi telah melakukan ujicoba sistem pengarah perjalanan atau Wayfinding. Sistem baru ini sudah diterapkan di Koridor 1 rute Blok M – Kota sejak 6 November 2019 lalu.
Baca Juga: Kontroversi MetroTrans Melaju di Jalur ‘Sempit,’ Inilah Tanggapan PT TransJakarta
Sebagaimana informasi yang didapatkan KabarPenumpang.com dari siaran pers, wayfinding ini sendiri merupakan suatu sistem di mana layanan yang diberikan kepada pelanggan, berupa pengarah perjalanan seperti peta rute baik di dalam halte hingga di dalam bus. Selain itu juga pengarah perjalanan diberikan menggunakan sistem pengeras suara.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT TransJakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, sistem ini diberlakukan mengingat pelanggan Transjakarta sudah mandiri dan terbiasa menuju lokasi kegiatan mereka masing-masing menggunakan moda transportasi TransJakarta. Sebab itu, informasi saat ini sudah bisa diberikan lewat sistem wayfinding atau pengarah perjalanan.
“Sistem ini juga untuk mengasah diri dan lingkungan. Dengan wayfinding kita bisa mensejajarkan diri dengan negara-negara maju. Setidaknya kita akan naik kelas,” ungkap Nadia saat berbincang dengan masyarakat yang tergabung dalam komunitas TransJakarta di Upnormal Coffee Roaster, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019).
Dalam temu komunitas tersebut disampaikan Nadia, para anggota menyambut baik adanya sistem ini. Sebab, secara tidak langsung sistem ini bisa mengasah kepekaan pelanggan terhadap sesama. Hal ini tentu saja membawa banyak dampak positif terhadap para pelanggan itu sendiri.
”Misalnya di situ ada yang butuh pertolongan, pelanggan yang ada di dalam (bus) bisa membantu sampai bus berhenti di halte selanjutnya,” terang Nadia.
Baca Juga: TransJakarta Punya Rute Baru Setiap Bulan, Bagaimana Integrasi dengan Mikrolet?
Untuk mendukung layanan tersebut, PT Transjakarta lanjut Nadia, juga telah melakukan pelatihan dan pengarahan terhadap petugas TransJakarta, salah satunya dalam hal bagaimana melakukan evakuasi. Sosialisasi ini juga nantinya kata Nadia akan diberikan kepada pelanggan, agar pelanggan bisa mantap dan mandiri jika sistem wayfinding ini secara resmi dierlakukuan.
“Soal evakuasi, itu PLB kita sudah punya sertifikasi dan latihan untuk masalah evakuasi. Tapi tetap kita akan lakukan sosialisasi. Karena kalau pelanggan pintar, kami juga senang,” tutup Nadia.