Uber Elevate punya gagasan besar di 2023 dengan memulai layanan ridesharing taksi udara Uber Air electric vertical takeoff and landing (eVTOL) di tiga kota, Los Angeles, Dallas, dan Melbourne. Percaya hal itu takkan mudah, Uber pun menggandeng GE Aviation, perusaahan besar dengan reputasi mentereng di jagat inovasi tekonologi penerbangan, untuk menjamin keamanan program tersebut.
Baca juga: Uber dan Hyundai Siap Luncurkan Layanan Taksi Udara di 2023
Dilansir Simple Flying, di masa mendatang, Uber ingin mengubah cara orang bepergian dari pinggiran atau pusat kota dalam skala besar. Perusahaan yang berdiri pada Maret 2009 ini ingin nantinya semua orang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya dalam jarak yang tak terlalu jauh melalui udara sehingga membuat lalu lintas padat.
Selama ini, hal itu dimungkinkan dengan helikopter. Namun, Uber Air tak seperti helikopter yang bising, cukup besar, dan menggunakan energi tak ramah lingkunagn. Taksi udara Uber Air nantinya akan ditenagai oleh listrik, sehingga lebih senyap, mulus, hemat energi, lebih berkelanjutan, dan lebih aman. Jadi, bisa dibilang, Uber Air diproyeksikan untuk menggantikan helikopter untuk penerbangan jarak pendek dalam kota dengan segala kecanggihan dan keunggulannya.
Selain itu, kemitraan dengan GE Aviation juga akan fokus dalam memonitoring eVTOL Uber Air di tengah traffic. Caranya, perusahaan akan membuat program Flight Data Monitoring (FDM). Melalui program tersebut, seluruh penerbangan akan terekam secara rutin dan ditampung secara real time di sebuah big data.
Operator, setiap waktu, akan mengidentifikasi dan mencegah terjadinya bahaya. Selama dua dekade, program ini dinilai berhasil diterapkan pada kapal induk dan penerbangan komersial di seluruh dunia.
“Dari CEO kami, Andrew Coleman, hingga manajer produk kami, ilmuwan data kami, teknisi kami, ini adalah sesuatu yang sama sekali baru, dan karenanya menciptakan perasaan baru di internal kami,” kata Bob Whetsell, direktur program keselamatan GE Aviation Digital Solutions.
“Kami seperti anak kecil di toko permen, bermain dengan sesuatu yang baru jika Anda mau dan menjadi yang terdepan dalam mengembangkan teknologi baru dan, yang terpenting, mempromosikan keamanan di pasar ini. Karena ini adalah pasar baru, ini adalah platform baru, publik yang terbang harus diyakinkan bahwa menggunakan dan terbang dengan salah satu kendaraan ini sama amannya dengan di Cessna 172 kakek Anda atau bergeser ke helikopter, mengambil tur jalan-jalan di Las Vegas,” tambahnya.
Baca juga: Terlalu Sesumbar, Peluncuran Taksi Udara eVTOL Skai Bertenaga Hidrogen Akhirnya Molor
Di antara tugas-tugas yang diemban GE Aviation, memonitoring baterai jadi salah satu yang terpenting. Sebab, Uber Elevate nantinya digadang akan sangat sibuk, mengantar satu penumpang ke penumpang lainnya tanpa henti. Dengan begitu, dimungkinkan Uber Air akan kehabisan baterai saat dalam penerbangan. Bila itu terjadi, tentu sangat berbahaya.
Karenanya, GE Aviation diplot untuk membuat perangkat lunak agar sistem mengatur hanya taksi udara dengan baterai yang cukup sajalah yang akan melayani penumpang, di samping tetap memantau kapasitas baterai secara real time melalui bantuan operator.