Turkish Airlines dan anak usahanya AnadoluJet kembali membalkan penerbangan ke Rusia dan Belarusia sampai awal tahun 2023. Padahal sebelumnya, maskapai mengaku telah kehabisan tiket penerbanagn rute Moskow-Istanbul pasca pengumuman mobilisasi parsial oleh Putin beberapa hari lalu.
Sebelum perang Rusia dan Ukraina meletus pada 24 Februari 2022 lalu, maskapai nasional Turki tersebut mengoperasikan penerbangan penumpang ke dan dari Minsk, ibu kota Belarusia, kemudian Rostov, Sochi, dan Yekaterinburg di Rusia.
“Penerbangan kami dari dan ke Minsk (Belarus) telah dibatalkan hingga 31 Desember 2022, dari dan ke Sochi (Rusia), telah dibatalkan hingga 31 Desember 2022 dan dari dan ke Rostov (Rusia) telah dibatalkan hingga Desember 2022 serta dari dan ke Yekaterinburg (Rusia) telah dibatalkan hingga 31 Desember 2022,” tulis maskapai keterangannya.
“Penumpang yang penerbangannya dibatalkan dapat memperoleh manfaat dari hak yang ditentukan di halaman flight disruptions (pada web) dan melakukan transaksi mereka melalui call center, sales office, mobile app, dan situs web kami,” tutupnya.
Baca juga: Mau ke Rusia? Jangan Khawatir dari Indonesia ada Empat Maskapai Besar yang Siap Melayani
Selain itu, maskapai juga menjelaskan bahwa penumpang yang membeli tiket pesawat sebelum tanggal 24 Februari atau sebelum dimulainya perang Rusia dan Ukraina, diberikan keleluasaan untuk memilih additional reschedule atau refund mencakup perubahan rute secara gratis selama kelas kursinya sama dan pengembalian uang untuk tiket yang batal digunakan atau digunakan sebagian.
Bagi penumpang yang tetap ingin terbang dengan Turkish Airlines, bisa memperpanjang masa berlaku tiket terlebih dahulu sampai tanggal 21 Oktober 2022 tanpa biaya tambahan melalui call center, sales office, mobile app, dan situs web.
“Aturan ini hanya berlaku untuk penerbangan yang dioperasikan oleh Turkish Airlines dan AnadoluJet. Perubahan tiket dan pengembalian uang dapat dilakukan melalui situs web Turkish Airlines, call center, sales office, mobile app, dan agen tempat tiket dibeli,” jelasnya.
Pembatalan penerbangan Turkish Airlines ke Rusia dan Belarusia bukan baru pertama kali terjadi. Sebelumnya, saat perang Rusia dan Ukraina meletus pada 24 Februari, maskapai melakukan pembatalan besar-besaran ke dua negara tersebut.
Baca juga: Dokumen Bocor, Turki Ketahuan Tolak Mentah-mentah Latih Pilot Rusia
Pada bulan Juli, saat kondisi sudah sedikit mereda, maskapai mengumumkan perpanjangan masa pembatalan atau penundaan penerbangan ke Belarusia dan Rusia sampai 30 September mendatang, sebelum akhirnya ini kembali diperpanjang sampai awal tahun 2023 dan bukan tidak mungkin kembali diperpanjang andai situasi tak kunjung membaik.
Penundaan penerbangan Turkish Airlines ke Rusia dan Belarusia tentu saja membuat opsi atau kesempatan warga Rusia kabur ke ujung dunia untuk menghindari wajib militer via udara semakin menipis, menyisakan Emirates, Etihad, atau mungkin juga Qatar Airways yang masih aktif terbang sampai saat ini.