Di tahun 2020 ini, PT ASDP Indonesia Ferry menargetkan untuk men-digitalisasi serta menerapkan cashless payment di semua lintasan pelabuhan yang dikelolanya. Hal ini dilakukan untuk mengubah industri penyeberangan menjadi lebih modern, transparan dan tertib manifes.
Baca juga: Gapasdap Minta Tiga Fungsi Pelabuhan Penyeberangan Dibagi, Ini Tanggapan ASDP
“Kita mau ikut jalur yang digunakan PT KAI dengan digitalisasi,” kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi, Kamis (6/2/2020).
Dia mengatakan, digitalisasi pertama kali dimulai PT ASDP yakni pada 15 Agustus 2019 kemarin di mana ketika melakukan pembayaran di Pelabuhan Merak – Bakauheni dan Ketapang – Gilimanuk tidak lagi dengan uang tunai. Ira menjelaskan pada 1 maret 2020 mendatang bahkan menurut peraturan menteri, pelabuhan milik PT ASDP sudah harus semuanya digitalisasi.
“Digitalisasi ini kan sistem yang panjang dan ini baru kita mulai pada Lebaran 2019 kemarin. Jadi belum setahun dan peningkatan sudah ada tapi masih jauh dari harapan untuk reservasi ini. 1 Maret wajib dari pemerintah jadi diharapkan ada peningkatan,” jelas Ira.
Untuk saat ini, Ira mengatakan baru empat pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk yang sudah digitalisasi. Sedangkan untuk pelabuhan lainnya masih dalam proses untuk digitalisasi.
Ira menambahkan, pada 1 Maret 2020 juga tak ada lagi tiket go show sehingga penumpang harus reservasi melalui online baik dari website, maupun aplikasi milik ASDP. Dia mengatakan untuk reservasi tersebut nantinya penumpang bisa membeli maksimal empat jam sebelum keberangkatan kapal dari pelabuhan. Tak hanya itu, Ira menyebutkan untuk penumpang bus bila belum melakukan reservasi untuk manifestasi nama sebelum naik ke kapal akan ada buffer zone.
“Jadi kalau penumpang bus belum mendaftar melalui aplikasi, kita akan ada pojok transisi atau buffer zone ini. Petugas akan tanya dan cek kalau belum ya bisa langsung masuk melalui aplikasi,” jelasnya.
Nantinya penumpang untuk reservasi offline juga bisa melalui merchant seperti Alfamart. Ira menyebutkan, untuk yang ada di Nusa Tenggara Timur, bisa ke Kantor Pos, karena masih banyak didatangi oleh penduduk lokal. Selain men-digitalisasi pelabuhan, PT ASDP juga mulai memperbaiki beberapa pelabuhan yang berada di lima destinasi superprioritas yang sudah ditentukan pemerintah.
Baca juga: Untuk Arus Balik, ASDP Ferry Terapkan Delapan Skema di Pelabuhan Merak dan Bakauheni
“Kita akan bereskan semua seperti di Kupang, Danau Toba dan Mandalika. Pelabuhan di Kupang kita rejunivasi, ruang tunggu kita perbaiki lebih nyaman,” jelas Ira.