Departemen Transportasi Queensland, Australia belum lama ini melakukan uji coba pada kamera berteknologi tinggi. Dalam uji coba ini mereka menemukan hampir seribu pengemudi di Queensland atau penumpangnya tanpa sabuk pengaman dan hasil yang dimunculkan sangat mengkhawatirkan.
Baca juga: Scania Kenalkan Sistem BSW dan VRUCW untuk Kurangi Kecelakaan Pada Pejalan Kaki dan Pesepeda
Angka ini didapat setelah satu bulan uji coba deteksi sabuk pengaman pertama di Australia. Uji coba ini dijalankan bersamaan dengan uji coba deteksi ponsel di jalan raya Queensland. Uji coba bersama tersebut dimulai pada akhir Juli kemarin untuk mendeteksi pnsel dan bulan lalu untuk deteksi sabuk pengaman.
Departemen Transportasi menggunakan kamera tetap dan portabel di lokasi rahasia. Dalam totalan hingga saat ini kamera tersebut telah mengidentifikasi 3600 potensi pelanggaran ponsel dan 989 lainnya adalah potensi pelanggaran sabuk pengaman. Manajer senior Transportasi dan Jalan Utama Andrew Mahon mengatakan ini adalah jumlah pelanggaran potensial yang “signifikan”.
“Kami masih uji coba, ini hari-hari awal, tetapi yang mengkhawatirkan kami melihat 60 pelanggaran sehari untuk pelanggaran ponsel dan sekitar 40 pelanggaran sehari karena tidak memakai sabuk pengaman,” katanya yang dikutip KabarPenumpang.com dari abc.net.au (3/10/2020).
Mahon mengatakan, di zaman sekarang ini, sangat mengkhawatirkan bila orang mengemudi tanpa mengenakan sabuk pengaman. Dia mengaku terkejut melihat angka dari uj coba kamera pendeteksi itu dan mereka ingin mengubah perilaku pengemudi dengan aman agar fokus pada saat mengemudi.
Tahun lalu, Mahon mengatakan, sebanyak 219 orang meninggal di jalan Queensland dengan 27 diantaranya tidak menggunakan sabuk pengaman. Dia menjelaskan, kamera ini bekerja dengan mengambil beberapa foto bagian dalam depan kemudi termasuk plat nomor kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Gambar tersebut dimasukkan ke dalam algoritma yang mencari indikator untuk mengidentifikasi apakah pengemudi sedang memegang ponsel atau pengemudi dan penumpang tidak menggunakan sabuk pengaman. Petugas yang berwenang kemudian memverifikasi bahwa pelanggaran telah dilakukan.
Selama uji coba ini, tidak ada denda yang berlaku hingga Natal mendatang. Selain itu, teknologi ini akan tersedia bagi polisi untuk mengeluarkan denda mulai awal tahun depan. Hukuman berat untuk pengemudi yang terganggu diberlakukan pada bulan Februari tahun ini denda $1000 dan empat poin kerugian. Lauren Ritchie dari RACQ mengatakan kamera akan menjadi alat yang berguna dalam menegakkan hukuman tersebut.
Baca juga: Auckland Transportation Mulai Pasang CCTV di Jalur Bus Pusat Kota
“Kami memiliki undang-undang terberat di negara ini dalam hal penggunaan telepon seluler. Tapi tanpa kemampuan penegakan hukum yang tepat maka itu hanya akan berhasil sejauh ini dalam hal mengubah perilaku. Kami ingin uji coba ini dianggap berhasil. Jelas angka-angka di sini mengejutkan dan itu bukti bahwa kita perlu meluncurkan teknologi ini. Seharusnya itu menjadi peringatan bagi kami sebagai pengemudi bahwa Anda diawasi dan Anda akan ditangkap kapan saja, di mana saja,” kata dia.