Selama ini warga DKI Jakarta dan sekitarnya yang ingin pergi dan pulang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) banyak mempercayai layanan moda angkutan bus yang disediakan Perum Damri. Namun untuk meng-handle lalu lintas penumpang yang besar, armada Damri kerap kewalahan dengan demand yang ada. Padahal layanan bus Damri dikenal sebagai moda transportasi massal yang tarifnya relatif paling terjangkau bila menuju Bandara Soetta.
Dan ada kabar gembira bagi warga DKI Jakarta, pasalnya PT Transportasi Jakarta telah memasukkan penambahan rute ke bandara dalam rencana kerja 201. Bus-bus Transjakarta nantinya bisa menjadi alternatif untuk ke Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma. “Kami sekarang akan menjajaki dulu standar pelayanan di bandara itu seperti apa. Kalau dari standar pelayanan dari Kemenhub, seharusnya sama. Nah tinggal Angkasa Pura sebagai pengelola bandara punya tambahan apa lagi,” ujar Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph, dikutip dari Kompas.com (27/1/2017).
PT Transjakarta harus memenuhi kualifikasi dari standar pelayanan itu terlebih dahulu. Setelah itu Transjakarta juga harus mempelajari target pasar di bandara. Sebab, saat ini, bukan hanya bus Damri saja yang sudah masuk ke bandara. “Kita lihat marketnya, kalau market sudah ada dan secara perizinan kami boleh masuk, maka kami akan jalankan rencana ini,” ujar Joseph.
Rencananya, bus Transjakarta dengan tujuan ke bandara ini akan dibuat terintegrasi dengan moda transportasi kereta. Selain rute ke Bandara Soetta dan Halim Perdanakusuma, Bus Transjakarta juga akan terintegrasi dengan stasiun kereta api di Juanda, Kalibata, dan Kebayoran Lama. Sebelumnya, Transjakarta sudah membuka rute perjalanan ke Stasiun Tebet dan Stasiun Manggarai.
