Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanTransformasi Kereta Api, Dirut PT KAI: Stasiun Kita Lebih Bersih dari Eropa

Transformasi Kereta Api, Dirut PT KAI: Stasiun Kita Lebih Bersih dari Eropa

Direktur Utama (Dirut) PT KAI, Didiek Hartantyo, mengungkapkan bahwa saat ini transformasi kereta api di Indonesia berhasil menarik perhatian dunia. Salah satunya terkait kebersihan di stasiun yang mengalahkan stasiun-stasiun di Eropa.

Baca juga: Dipuji Dunia, KAI Wisata Segera Operasikan Dining on Train: Gandeng Chef Kenamaan

Mulanya, Dirut yang mengawali karir di PT KAI sejak awal 2016 tersebut bercerita terkait suksesnya gelaran ASEAN Railway CEOs’ Conference (ARCEOs’ Conference) ke-44 di Bandung. Para delegasi yang datang dibuat takjub dengan transformasi perkeretaapian di Indonesia, terutama terkait konektivitas dan hospitality.

Dari Bandung, para delegasi ARCEOs’ diajak naik kereta cepat Whoosh. Kemudian turun di Stasiun Halim dan melanjutkan perjalanan menggunakan LRT Jabodebek (yang stasiunnya terkoneksi dengan Stasiun Whoosh Halim), melihat kereta buatan anak bangsa dengan teknologi mutakhir.

Rombongan menyelesaikan perjalanan di Stasiun Dukuh Atas yang nantinya akan menjadi pusat hub berbagai moda transportasi. Dari Stasiun Dukuh Atas, para CEO operator kereta api di ASEAN diajak naik Transjakarta menuju Stasiun Gambir dan melanjutkan perjalanan menggunakan Kereta Luar Biasa (KLB) berbagai kereta andalan yang dimiliki PT KAI Group, salah satunya kereta Dining on Train (DoT) keluaran terbaru dari KAI Wisata.

Dari berbagai pengalaman tersebut, para CEO kereta api di ASEAN mengungkapkan ketertarikannya untuk belajar lebih dalam ke Indonesia. Salah satu yang menarik adalah terkait kebersihan stasiun-stasiun di Indonesia.

Baca juga: Sudah Tahu Beda Kereta Wisata by KAI Wisata dengan Kereta Api Reguler by KAI? Simak Di Sini

“Termasuk stasiun-stasiun kita ini ya, kalau rekan-rekan ke luar negeri, ini ga kalah loh. Silahkan ke Jerman. Silahkan ke Perancis. Even terakhir kita ke Ceko, ke Praha, kita lebih bersih. Ini yang ingin saya membangun suatu kebanggaan,” jelas Didiek.

Lebih lanjut, Dirut yang sebelumnya dikenal sebagai bankir ini, mengatakan bahwa kebersihan stasiun-stasiun di Indonesia bahkan sudah bisa sejajar dengan di bandara. Bila dibandingkan dengan toilet di stasiun di Eropa, toilet stasiun di Indonesia bahkan masih lebih bersih meskipun tidak dikenakan tarif alias gratis.

“Kita dibandingkan dengan airport, silahkan. Di Indonesia stasiun kereta api, toilet tidak berbayar. Silahkan cek di Eropa. Masuk toilet pasti bayar dan tidak bersih juga. Hospitality inilah yang mereka (CEO kereta api ASEAN) ingin belajar pada kita. Kenapa stasiun kita bisa bersih,” tambahnya.

“Turis-turis misalnya dari Swiss dan Perancis. Dia bilang ‘stasiun kita sekarang ini tanamannya banyak’ green. Banyak banget. Mereka merasakan ada sesuatu yang berubah,” sambungnya.

Selain itu, di dalam sarana kereta dan prasarana di stasiun juga ditingkatkan. Di dalam kereta, peningkatan bukan hanya di kelas atas, tetapi juga kelas ekonomi. Demikian juga di stasiun, peningkatan bukan hanya dilakukan di Stasiun Gambir (eksekutif) tapi juga Stasiun Pasar Senen.

Baca juga: PT KAI, PT INKA dan CRRC Qingdao Sifang Tandatangani MoU Terkait Pendalaman Kerjasama Dalam Sarana Perkeretaapian di Indonesia

“Kereta api itu sekarang melayani kelas ekonomi, bisnis, eksekutif, luxury, sleeper, panoramic, dan compartment suites. Jadi semua kelas kita layani. Kelas ekonomi pun kita benahi. Dahulu 106 (penumpang) dalam satu gerbong sekarang menjadi 72 (satu gerbong). Yang dahulu berhadap-hadapan, sekarang satu menghadap ke depan,” terangnya.

“Stasiun-stasiun kita benahi, termasuk Stasiun Pasar Senen. Yang dahulu pakai tangga manual, kita pasang eskalator. Sekarang berfungsi empat. Sebelum Nataru, ada 12 eskalator yang berfungsi. Sekarang juga kita AC. Jadi, kelas ekonomi pun kita layani dengan sangat baik,” tutupnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru