Hujan deras yang mengguyur Tanah Pasundan beberapa waktu lalu tidak hanya berdampak pada ‘tenggelamnya’ beberapa rumah warga, melainkan memutuskan salah satu nadi mobilitas warga di Garut. Ya, bencana longsor yang terjadi di antara Stasiun Cipeundeuy-Bumiwaluya pada Rabu (22/11/2017) sekitar pukul 18.04 WIB memaksa tujuh perjalanan kereta dari arah Bandung menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur terpaksa dialihkan ke jalur utara untuk sementara.
Baca Juga: Antisipasi Kecelakaan di Jalur Kereta, Kemenhub Datangkan Kereta Derek
Dilansir KabarPenumpang.com dari berbagai sumber, dampak dari hujan deras yang terjadi ternyata tidak hanya menyebabkan longsor, melainkan ada beberapa titik di jalur kereta tersebut yang terendam banjir. “Banjir merendam Stasiun Kereta Cipeundeuy. Akibatnya jalur kereta terendam air. Longsor juga menutup jalur kereta di Kampung Cidahu, Desa Haurkuning, akibatnya rel kereta mengalami pergeseran,” ungkap Camat Malangbong, Teten Sundara, dikutip dari laman tribunnews.com (22/11/2017).
Sudah barang tentu, beberapa kereta api yang hendak melintasi titik longsor tersebut tidak bisa melintas dan membuat ratusan penumpangnya terlantar. Diperkirakan ada 184 penumpang KA Argo Wilis jurusan Surabaya-Bandung tertahan di stasiun Cipeundeuy. Menindaklanjuti bencana tersebut, PT KAI langsung berkoordinasi dan menyediakan kendaraan pengganti untuk para penumpang yang terlantar tersebut. “Tiga kereta yang mau ke Bandung dipindahkan naik bus,” ungkap salah satu sumber dari PT KAI.
Musim hujan di penghujung tahun 2017 ini memang menjadi momok yang menakutkan tidak hanya bagi warga yang tinggal di daerah perbukitan, melainkan PT KAI pun turut cemas bencana seperti ini akan menghambat perjalanan beberapa armadanya. Bagaimana tidak, rute kereta di Jawa Barat khususnya terkenal dengan jalurnya yang membelah bukit dan melintasi jurang, maka tidak heran jika ada beberapa titik di sepanjang jalur kereta ini yang masuk ke dalam kategori rawan longsor.
Baca Juga: Lampegan, Terowongan Tertua di Indonesia, Abadikan Misteri Nyi Ronggeng
Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi II Bandung, Zunerfin mengatakan ada tiga daerah sepanjang lintasan kereta yang disinyalir sebagai titik rawan longsor. Ketiga lokasi itu berada di Ciganea, Kabupaten Purwakarta; Bumi Waluya, Kabupaten Garut; dan Cibeber, Kabupaten Cianjur. Tahun lalu saja, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mencatat ada 121 titik rawan longsor di sepanjang jalur kereta api Pulau Jawa dan Sumatera. Akankah titik rawan longsor tersebut semakin bertambah banyak dewasa ini?