11 September 2001 akan menjadi tanggal yang tidak akan dilupakan oleh warga Amerika Serikat dan pemerhati jagad dirgantara. Ya, 19 tahun yang lalu, total ada empat pesawat (dua milik maskapai United Airlines dan sisanya milik maskapai American Airlines) yang menjadi objek pembajakan 19 teroris al-Qaeda. Momen teror terkelam ini menewaskan 2.996 korban jiwa dan lebih dari 6.000 orang lainnya menderita luka-luka.
Baca Juga: Pembajakan Pesawat Terlama, 39 Hari Kelam Penumpang El Al Flight 426
Tak lekang dari ingatan, bagaimana dahsyat dan masifnya aksi terorisme ini, dimana pesawat Boeing 767-223ER yang dioperasikan oleh American Airlines Flight 11 menabrak Menara Utara World Trade Center pada pukul 08.46 waktu setempat. Lalu pada pukul 09.03 waktu setempat, pesawat Boeing 767-222 yang dioperasikan oleh maskapai United Airlines Flight 175 menabrak Menara Selatan World Trade Center. Keseluruhan penumpang, awak kabin, dan teroris yang melakukan aksi sadis ini meninggal seketika.
Tidak berhenti sampai di situ, masih ada dua pesawat lagi; Boeing 757-223 yang dioperasikan oleh maskapai American Airlines flight 77 menabrak ke Pentagon dan menewaskan 64 orang yang ada di dalam pesawat (termasuk awak pesawat, penumpang, dan teroris) serta 125 karyawan di Pentagon.
Lalu yang terakhir, mungkin ini yang cukup menarik perhatian publik dunia, dimana pesawat berjenis Boeing 757-222 yang dioperasikan oleh United Airlines Flight 93 dikabarkan akan menabrak U.S. Capitol Building. Namun seperti yang dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, ‘keberanian’ penumpang yang ada di dalam kabin untuk memberikan informasi dan melakukan perlawanan kepada pembajak inilah yang pada akhirnya menjadi poin menarik untuk dibahas.
Perlawanan penumpang ini berawal ketika pesawat tengah mengudara dan terdengar notifikasi dari dalam kabin yang menyebutkan bahwa adanya bom di dalam United Airlines Flight 93. Mendengar hal tersebut, para penumpang langsung berusaha untuk mengontak keluarga atau rekanan mereka yang ada di darat dan mencari tahu apa yang terjadi – tidak lagi perduli dengan aturan yang melarang penumpang mengaktifkan ponsel mereka ketika tengah mengudara.
Dari info yang diperoleh oleh penumpang, mereka sadar bahwa mereka pun menjadi korban pembajakan oleh teroris – menyusul tiga insiden penabrakan sebelumnya. Para penumpang pun langsung berupaya untuk mengambil alih penerbangan tersebut dengan merangsek masuk ke ruang kokpit. Kendati mereka berhasil melumpuhkan teroris, namun tetap saja ajal tak bisa terhindarkan.
United Airlines Flight 93 jatuh di dekat Diamond T. Mine, sebuah tambang batu bara yang terletak di Stonycreek Township, Somerset County, Pennsylvania dan menewaskan keseluruhan 44 orang yang berada di dalam penerbangan nahas tersebut.
Keberanian para penumpang di dalam penerbangan ini membuat U.S. Capitol Building atau yang lebih akrab disebut Gedung Parlemen ini tetap aman dari hantaman pesawat. Guna mengenang keberanian para penumpang United Airlines Flight 93, sebuah memorial park didirikan oleh pemerintah setempat setahun berselang pasca kejadian. Lokasinya pun berdekatan dengan koordinat United Airlines Flight 93 jatuh.
Hingga saat ini, memorial park tersebut masih ramai didatangi oleh pengunjung guna mengenang kejadian Black September ini.