Setiap berita yang terkait Boeing 737 NG kini mendapat respon cepat dari netizen, seperti yang terjadi kemarin, Minggu, 20 Oktober 2019 saat momen pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, diwartakan Boeing 737-800 NG PK-LBY milik Batik Air dengan nomor penerbangan ID-7540 rute Bandar Adisutjipto, Yogyakarta menuju Bandara Halim Perdanakusuma, terpaksa dialihkan pendaratannya ke Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Ada Keretakan di Boeing 737 NG, Kembali Ingatkan “Teori Habibie”
Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Lion Air Group dalam pesan tertulis menyebutkan, bahwa pilot melakukan persiapan pendaratan sesuai standar operasional prosedur (SOP), namun mendapat informasi dari pengatur lalu lintas udara Bandara Halim Perdanakusma masih terdapat kepadatan di bandara sehingga pesawat harus berputar (holding), lebih dari satu jam.
Lamanya waktu tunggu hingga satu jam tentu membawa konsekuensi tersendiri, dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), lantas pilot memutuskan untuk melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandara Soekarno-Hatta. Keputusan tersebut adalah sudah sesuai prosedur operasional.
Akhirnya, pesawat mendarat secara normal di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 18.55 WIB. Sesaat setelah mendarat dan posisi pesawat sudah sempurna di landas parkir, seluruh tamu diarahkan dan dibawa menuju ruang tunggu keberangkatan, guna mendapatkan informasi lebih lanjut.
Sesuai dengan prosedur setiap pesawat yang akan diterbangkan kembali adalah kewajiban pilot yang akan menerbangkannnya untuk melakukan pengecekan penggantian salah satu ban pesawat yang diluar jadwal penggantian dan membutuhkan pengerjaan kurang lebih 30 menit. Keputusan tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselematan penerbangan selanjutnya.
Baca juga: Boeing 737 NG Garuda dan Sriwijaya Air ‘Terjangkit’ Crack, Kemenhub Siap Gelar Inspeksi
Kemudian Boeing 737-800 NG registrasi PK-LBY diterbangkan ke Halim Perdanakusuma pukul 20.45 WIB, tanpa membawa tamu. Lamanya waktu tunggu di Bandara Halim Perdanakusuma pada 20 Oktober kemarin diduga karena padatnya lalu lintas penerbangan tamu-tamu negara dan VVIP yang turut menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.