Identik membawa bendera kecil setiap kali bertugas, keberadaan pemandu wisata (tour guide) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa paket wisata. Dan sudah lumrah bila pemandu wisata bakal mengarahkan pelancong untuk menyambangi toko (souvenir shop) rekanan, dengan gimick diskon untuk pelancong, plus komisi yang bisa diraup oleh sang pemandu saat memboyong pelancong ke dalam toko. Namun, ada anomali yang terjadi di Cina.
Seperti dikutip South China Moring Post, seorang pemandu wisata memaksa sebuah keluarga turis asal Cina turun dari bus karena menolak membeli gelang seharga 50.000 yuan (US$6.950), yang kemudian mendorong otoritas pariwisata setempat untuk melakukan penyelidikan.
Seorang turis bermarga Tian dari Provinsi Hebei membeli paket wisata seharga 17.000 yuan untuk keluarganya yang beranggotakan lima orang untuk mengunjungi Kota Lijiang di Provinsi Yunnan selama Festival Musim Semi.
Pada tanggal 12 Februari 2024, yaitu hari ketiga perjalanan mereka, pemandu wisata membawa rombongan wisatawan ke sebuah toko di Lijiang yang menjual barang-barang batu giok. Pemandu tersebut kemudian mencoba membujuk Tian agar membeli gelang seharga 50.000 yuan.
Namun Tian menolak karena harganya terlalu mahal. Turis tersebut kemudian mengetahui bahwa anggota lain dari kelompoknya telah membeli produk mahal tetapi dia tetap memutuskan untuk mengatakan tidak, meskipun ada peringatan memaksa dari pemandu wisata.
Buntut dari aksi Tian yang menolak membeli batu giok, pemandu wisata kemudian meminta Tian dan keluarganya untuk naik ke bus lain.
Tian pun melaporkan kejadian tersebut kepada otoritas pariwisata setempat, yang kemudian melakukan penyelidikan. Pada 18 Februari, pemandu wisata tersebut didenda 20.000 yuan dan diskors selama tiga bulan. Insiden ini telah menjadi topik hangat di media sosial Cina, dan banyak yang mengkritik pemandu wisata tersebut.
Ingin Berikan Tip Saat Melancong di Amerika Serikat, Pelajari Dulu Serba-Serbinya