Tiga rute penerbangan Citilink dihentikan sementara dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati sejak 26 Juli 2019. Penghentian sementara operasi tiga rute itu dikarenakan tingkat keterisian atau load factor dalam penerbangan relatif rendah.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Penerbangan Domestik dari Bandara Husein Sastranegara Pindah ke Kertajati
Corporate Communications Citilink Fariza Astriny, menyebutkan tiga rute yang ditutup sementara adalah Kertajati-Medan, Kertajati-Denpasar, dan Kertajati-Palembang. “Itu karena load seat factor yang rendah dan memang sedang low season, sehingga untuk commercial reason kita berhentikan dahulu,” ujarnya.
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Fariza mengatakan jumlah load factor Kertajati tidak sampai 50 persen dan ini menguras biaya operasional serta margin pendapatan pun jauh dari yang ditargetkan. Fariza juga mengaku belum mengetahui kapan ketiga rute tersebut akan kembali dibuka.
Selain hengkang sementara, ada beberapa rute Citilink yang sampai saat ini belum terlaksana. Saat itu Garuda Indonesia mengatakan akan membuka layanan penerbangan Umroh mereka dari Bandara Kertajati, tetapi hingga kini pun belum terealisasikan dengan baik.
Hengky Heriandono yang saat itu menjabat sebagai VP Corporate Secretary Garuda Indonesia mengatakan, penerbangan Haji tersebut terbang ke Bandara Internasional Soerkarno-Hatta dari Kertajati untuk faktor teknis seperti pengisian bahan bakar. Dia mengatakan akan ada lima kloter Haji yang akan berangkat dari Kertajati dan mengambil slot milik Saudi Airlines.
Kemudian belum lama ini seorang penumpang yang berangkat dari Kertajati menuju ke Juanda dengan pesawat Citilink merekam dirinya menjadi satu-satunya penumpang dalam penerbangan tersebut. Video pria tersebut sempat viral dan pada 1 Juli 2019 penerbangan maskapai berbiaya hemat tersebut hanya mengangkut sepuluh penumpang menuju ke Surabaya yang sebelumnya sempat akan dibatalkan.
Diketahui, selain Citilink ada empat maskapai lainnya yang diminta regulator untuk memindahkan penerbangan mereka dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati yakni Garuda Indonesia, Lion Air, AiraAsia Indonesia dan Xpress Air. Tantangan lain pun menjadi cerita tersendiri bagi Perum Damri yang mengoperasikan armadanya menuju ke Bandara Kertajati.
Dari Terminal Harjamukti bus Damri tujuan ke Kertajati awalnya hanya mengangkut 3-5 orang dan kemudian beranjak sehari rata-rata 15 orang. Mereka juga mengaku memberangkatkan bus meski dalam kondisi kosong tak berpenumpang.
Baca juga: Citilink dan BIJB Kertajati Klarifikasi Video Viral Penumpang Seorang Diri di Penerbangan Surbaya
Menurut pihak Damri, sedikitnya penumpang dikarenakan banyak yang menaiki kendaraan pribadi ataupun shuttle, tetapi bila dari Bandara Kertajati sendiri lebih banyak karena yang menggunakan armada tersebut tidak hanya dari wilayah Cirebon tetapi dari Kuningan, Brebes dan Tegal.
Lain dari itu, faktor sepinya Bandara Kertajati bisa juga dikarenakan jarak tempuh dari Bandung yang cukup jauh, yakni 179,4 km, dibandingkan dari Bandung ke Bandara Halim Perdanakusuma yang hanya 143,5 km.