Jaringan kereta Metro di Manila, Filipina sempat menjadi topik hangat perbincangan baru-baru ini. Bukan karena masalah keterlambatan pemberangkatan armada atau gangguan lain yang menyebabkan penumpukan di stasiun, melainkan karena ulah salah satu penumpangnya yang mendapat peringaran dari petugas keamanan. Alih-alih berterima kasih karena telah diingatkan tentang aturan yang berlaku, tapi si penumpang ini malah membuat kondisi semakin runyam! Duh, kira-kira penumpang ini ngapain ya?
Baca Juga: Inilah Alasan Perlunya Dua Kali Skrining Keamanan di Bandara
Seperti yang dilansir KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, kejadian ini berawal ketika seorang penumpang wanita berkewarganegaraan Cina hendak menggunakan moda Metro Transit Line 3 (MRT-3) pada Sabtu (9/2/2019) kemarin sekira pukul 08.30 waktu setempat. Namun karena ia tidak mengetahui peraturan yang berlaku, maka penumpang yang disinyalir bernama Jiale Zhang ini diberhentikan petugas karena ia membawa makanan/minuman ke dalam rangkaian kereta.
Jiale diperingatkan petugas karena tidak boleh membawa makanan/minuman ke dalam rangkaian kereta. Namun alih-alih berterima kasih karena sudah diingatkan, Jiale lalu malah melempar taho yang ia bawa ke arah petugas yang bernama William Cristobal. Taho sendiri merupakan makanan ringan asal Filipina yang terbuat dari tahu sutra, arnibal, dan mutiara sagu.
Karena dianggap sudah melakukan tindakan tidak terpuji kepada petugas, akhirnya Jiale diamankan menuju Mandaluyong Police Community Precinct 5 yang berada tidak terlalu jauh dengan stasiun MRT Boni – tempat Jiale melempar taho kepada William.
“Perlu juga dicatat bahwa bahkan sebelum larangan air minum kemasan, minuman dan cairan baru-baru ini, konsumsi makanan dan minuman tanpa segel juga dilarang di dalam kereta dan stasiun karena hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kecelakaan, dan keterlambatan operasi kami,” ujar seorang juru bicara dari operator kereta.
Manajemen MRT3 baru-baru ini juga melarang penumpang untuk membawa serta barang-barang berbentuk cair di dalam stasiun karena pertimbangan keamanan. Yang dikecualikan dari larangan tersebut adalah: susu formula, air minum untuk bayi atau anak kecil, obat-obatan, dan cairan lain yang dibutuhkan oleh seorang penumpang penyandang disabilitas.
Selain dikhawatirkan membuat kondisi tidak nyaman – dengan pertimbangan cairan tersebut tumpah dan membuat lantai menjadi kotor, alasan lain di balik pelarangan ini adalah adanya kabar yang menyebutkan perakitan bom dengan menggunakan bahan baku cairan khusus.
“DOTr MRT-3 ingin menekankan bahwa penerapan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat di dalam kereta dan stasiun kami semata-mata untuk penumpang kami. Kami berhati-hati karena kami mengutamakan keselamatan dan keamanan penumpang dan personel kami setelah serangan di Mindanao tempo hari,” ujar pihak Departemen Transportasi Filipina.
Atas ulahnya tersebut, Jiale didakwa tidak menaati peraturan yang berlaku dan upaya penentangan terhadap petugas. Belum diketahui hukuman apa yang akan dilimpahkan kepada Jiale, namun dirinya kini terpaksa mendekap di balik tahanan markas besar kepolisian Mandaluyong.