Seorang penumpang tidak menggunakan masker dalam sebuah penerbangan Hokkaido Air System harus ditinggalkan di Bandara Okushiri prefektur Hokkaido. Hal ini dilakukan pihak maskapai karena penumpang tersebut ketika ditanya mengapa tidak mengenakan masker, tidak memberikan alasan apapun.
Baca juga: Akibat Anak Tak Gunakan Masker, Satu Keluarga dan Penumpang Disebelah Dipaksa Keluar Pesawat
KabarPenumpang.com melansir dari laman soranews24.com (15/9/2020), insiden diturunkannya penumpang di Bandara Okushiri berawal saat pesawat menuju ke Hakodate tersebut bersiap lepas landas. Awak kabin mengingatkan penumpang untuk memasang sabuk pengaman, mengembalikan posisi kursi dan mengenakan masker.
Namun seorang penumpang pria menolak mengenakan maskernya dalam penerbangan tersebut. Kemudian awak kabin mendekatinya dan meminta pria itu menggunakan kembali maskernya untuk mengurangi kemungkinan infeksi bagi semua orang dalam penerbangan tersebut.
Karena menolak, awak kabin berulang kali bertanya mengapa tidak mau menggunakan masker. Tapi berulang kali juga pria itu tidak memberikan penjelasan apa pun. Hal ini pun membuat pria tersebut dikeluarkan dari pesawat dan ditinggalkan saat lepas landas.
Untuk diketahui, Okushiri tempat pria bertopeng ditinggalkan, adalah pulau berpenduduk jarang, jadi sepertinya dia tidak bisa. naik bus saja. Masalah penolakan menggunakan masker itu membuat penerbangan tersebut tertunda hingga 30 menit. Adanya hal ini, pria itu mengaku pada salah satu media karena menggunakan masker membuat kulit wajahnya mengalami ruam.
“Saya tidak bertanggung jawab untuk memakai topeng juga tidak membantu kredibilitas dari alasan yang seharusnya dibenarkan untuk ruam kulit,” ujar pria tersebut.
Baca juga: Berciuman Memakai Masker, Kelakuan Penumpang Pesawat di Masa Pandemi Semakin Aneh
Menyusul insiden tersebut, Hokkaido Air System (anak perusahaan Japan Airlines) mengeluarkan pernyataan yang mengklarifikasi bahwa mereka tidak melepas pria tersebut secara khusus karena dia tidak mengenakan masker, tetapi karena penolakannya untuk berkomunikasi dengan awak pesawat menimbulkan gangguan, lingkungan yang berpotensi tidak aman di dalam kabin. Tapi, setidaknya dia berusaha berdiri sebelum penerbangan lepas landas, tidak seperti orang ini.