Jalur kereta api wilayah Daop 9, Jember dilintas Bangil, Probolinggo sampai dengan Banyuwangi memang tidak begitu ramai dilintasi kereta api layaknya jalur utara dan selatan. Jika dilihat topografinya jalur KA yang mendekati ujung timur Pulau Jawa ini memang sudah memasuki kawasan perbukitan, sungai, hamparan sawah dan beberapa wilayah yang subur lainnya. Bahkan curah hujan di beberapa wilayah kerap kali terjadi, khususnya wilayah yang curah hujannya tinggi.
Baca juga: Lebih Enak Mana, Naik Kereta Api Jalur Selatan atau Jalur Utara?
Seperti pada jalur kereta api yang melewati wilayah Banyuwangi – Jember. Jalur kereta api ini melewati beberapa tebing, membuat kereta api yang melintas harus dibatasi kecepatannya. Dengan melintasi tebing dan bukit yang menjulang, tak heran jalur kereta ini tembus melewati 2 terowongan. Terowongan yang terkenal di wilayah Daop 9 adalah Terowongan Garahan dan Mrawan. Meski sudah dilakukan perbaikan dan pengecekan secara rutin, namun petugas selalu waspada dengan membangun pos kecil yang dekat dengan titik rawan bencana.
Bencana yang pernah ditemui adalah longsor yang brtada di wilayah Garahan, Jember, Kalibaru, Mrawan dan Banyuwangi. Tak hanya terjadi bencana longsor, ada beberapa wilayah yang kerap kali dilanda banjir saat curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan jalur kereta api terendam air.
Baca juga: Waspadai Titik Rawan Longsor Jalur Kereta Api Lintas Bogor – Sukabumi
Wilayah tersebut biasa dijumpai di Kalibaru dan Banyuwangi. Namun begitu, para petugas dibidangnya selalu pengecekan secara rutin terutama bagian pada rel dan batu ballast. Khusus mengantisipasi longsor, pihaknya menyiagakan peralatan dan kereta khusus untuk melakukan evakuasi. Jika terjadi longsor, penanganan dibuat ekstra cepat. (PRAS – Cinta Kereta Api)