Selain tengah disibukkan dengan urusan Hyperloop, dewasa ini Elon Musk cs. pun tengah menindaklanjuti sistem transit yang kelak akan menghubungkan Bandara Internasional O’Hare dengan pusat kota Chicago. Melalui perusahaannya, The Boring Company (TBC), Entrepreneur kelas kakap ini mengatakan bahwa semisal proyek ini rampung, maka sistem transit ini akan menjadi sarana transportasi yang menggunakan teknologi “Loop” pertama di dunia.
Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap sejumlah pemangku kepentingan terkait dan masyarakat, TBC baru-baru ini merilis sebuah gambar yang kelak akan menjadi titik peluncuran (gantry) dari sistem transportasi yang, “mampu mengangkut 8 hingga 16 penumpang atau satu kendaraan penumpang,” tutur salah seorang juru bicara dari TBC, dikutip KabarPenumpang.com dari laman electrek.co (5/7/2018).
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, jaringan transportasi karya Elon Musk ini rencananya akan menggunakan sebuah papan luncur elektrik yang akan mengular di bawah tanah. “Loop adalah sistem transportasi publik yang beroperasi di bawah tanah dan dapat menempuh kecepatan hingga 125 – 150 mil per jam (202 – 242 km per jam). Loop sendiri akan menggunakan papan luncur elektrik sebagai armadanya,” tulis TBC dalam laman resminya.
Ketika di awal memenangkan kontrak untuk membangun sistem transit dari pemerintah setempat, ada banyak pertanyaan yang timbul, seperti “apakah moda ini nantinya akan berjalan di atas rel atau menggunakan teknologi yang mirip dengan Hyperloop, yaitu menggunakan tabung kedap udara dan memaksimalkan daya levitasi magnetik,”
Namun dengan dirilisnya foto gantry tersebut, maka pertanyaan demi pertanyaan pun perlahan terjawab. Dengan eksistensi dudukan rel pada tengah infrastruktur tersebut, maka sudah jelas jika jaringan transportasi ini nantinya akan berjalan di atas rel. Seorang narasumber dari TBC mengatakan bahwa foto tersebut diambil ketika kerangka infrastuktur ini masih berada di Hawthorne, California – markas dari TBC. “Namun sesegera mungkin akan dikirimkan ke Chicago,” tambahnya.
Baca Juga: Bukan Sekedar Wacana, Elon Musk Unggah Foto Terowongan Transportasi LA ke Jejaring Sosial
Pada kesempatan terpisah, Elon Musk mengatakan bahwa estimasi pembangunan dari sistem transportasi baru di Chicago ini akan memakan waktu 18 hingga 24 bulan. “Kami tengah menunggu persetujuan dari sejumlah otoritas terkait guna mendapat ijin pengeboran, kira-kira akan diputuskan dalam waktu 3 sampai 4 bulan ke depan,” tutur Elon dalam sebuah konferensi pers. “Untuk waktu pembangunan sendiri bisa aja lebih cepat atau lebih lambat dari perkiraan tersebut, namun tidak akan lebih dari 3 tahun pembangunan.” tutupnya.
Semisal ditinjau lebih jauh soal kehadiran sarana transportasi ini, nampaknya Elon Musk sadar betul bahwa jalanan di atas tanah sudah tidak bisa lagi diandalkan untuk menampung sarana transportasi baru. Tentu saja karena masalah kemacetan yang sudah tidak bisa ditolerir lagi dan akan menimbulkan kekacauan semisal pihaknya tetap bersikeras untuk membangun sarana transportasi di atas tanah.
Lalu bagaimana dengan jalur udara? Nampaknya Elon Musk tidak akan menempuh jalur ini karena dirinya sudah kadung di cap sebagai “Bapak Transportasi Modern”. Belum lagi soal regulasi yang juga ‘semerawut’ semisal dirinya ingin menghadirkan moda udara.