Jepang memang terkenal sebagai negara yang memiliki kekuatan sangat besar di sektor perkeretaapiannya. Tidak bisa dipungkiri, negara berjuluk Negeri Sakura ini selalu berupaya untuk menelurkan satu inovasi baru bagi si ular besi – salah satunya yang baru-baru ini terjadi adalah East Japan Railway Co. (JR East) yang merilis test version dari kereta shinkansennya. Di mata dunia, shinkansen seolah sudah menjadi lambang supremasi di sektor perkeretaapian dunia, tapi Jepang tidak lantas puas dengan predikat tersebut.
Baca Juga: Mendapat Tentangan dari Oposan, Beginilah Sejarah Singkat Kereta Cepat Shinkansen
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman japantimes.co.jp (12/12/2018), JR East meluncurkan ALFA-X, sebuah kereta peluru yang digadang-gadang mampu meluncur hingga kecepatan 360km/jam pada hari Rabu (12/12/2018) kemarin di Kobe. Sebenarnya, ALFA-X ini merupakan singkatan dari Advanced Labs for Frontline Activity in rail eXperimentation.
Kereta 10 rangkaian yang didominasi oleh warna silver dan mamiliki garis hijau melintang ini merupakan mahakarya dari Kawasaki Heavy Industries Ltd. yang di rakit di Prefektur Hyogo. Menurut pihak Kawasaki sendiri, kereta ini akan rampung pada bulan Mei 2019 mendatang. Dijadwalkan, kereta ini akan melakukan uji coba berkecepatan tinggi di jalur Tohoku Shinkansen untuk mengumpulkan sejumlah data – salah satunya adalah data reduksi suara.
Kereta nomor 1 atau lokomotif yang diuji coba pada hari Rabu kemarin ini memiliki panjang hidung sekira 16m. Sedangkan lokomotif pada bagian belakangnya, menurut Kawasaki Heavy Industries Ltd., akan memiliki ukuran hidung yang lebih panjang, “kurang lebih 22m,” ujar salah satu sumber dari Kawasaki Heavy Industries Ltd.
Adapun fokus dari uji coba ini adalah JR East ingin mempelajari perbedaan tekanan dan suara di antara dua hidung kereta ketika memasuki terowongan. Jika dibandingkan dengan kereta yang ada sekarang ini, hidung dari ALFA-X lebih panjang sekira 1m – sebut saja shinkansen seri E-5 Hayabusa yang memiliki panjang hidung 15m.
Baca Juga: Hokkaido Shinkansen, Bisa Tetap Kebut Walau di Bawah Laut
Selain daripada itu, pihak operator juga akan menguji beberapa sistem pengopersian lainnya, seperti rem darurat, fungsi anti-anjlok jika terjadi gempa bumi, hingga beberapa fitur baru yang ditambahkan pihak Kawasaki Heavy Industries Ltd. untuk mereduksi getaran.