Berkunjung ke jalur pintas antara Stasiun Tegal hingga Stasiun Prupuk merupakan jalur bersejarah sejak jaman Kolonial Belanda tepatnya dibuka oleh Javasche Spoorweg Maastschappij (JSM) pada tahun 1886. Stasiun Balapulang berada di lokasi Balapulang Kulon, Tegal, Jawa Tengah dan memiliki ketinggian +90 M diatas permukaan laut.
Baca juga: Mengabadikan Kereta Api Sembari Menikmati Pemandangan Deretan Hutan Jati
Sejak stasiun ini tak diaktifkan, tak banyak lagi masyarakat yang naik dan turun kereta api di stasiun ini. Hanyalah beberapa warga yang memanfaatkan area stasiun ini untuk mengais rejeki yaitu untuk berjualan jajanan kecil. Area jajanan ini berjualan di area bekas ruang tunggu stasiun.
Disekitar stasiun beberapa ditemui bangunan tambahan dan persinyalan yang masih terlihat. Seperti bangunan bekas dipo lokomotif uap yang saat ini dijadikan area gudang milik PT KAI Wilayah Daop 5 Purwokerto. Lalu ada tiang sinyal mekanik tanpa lengan yang berada di ujung stasiun. Kemudian papan nama stasiun serta peron yang masih utuh meskipun sudah tergerus akibat kondisi hujan maupun panas. Dan yang terakhir telihat bekas jalur 1 Stasiun Balapulang, namun jalan relnya sudah tidak terlihat lagi.
Keadaan Stasiun Balapulang pun sudah sangat memperihatinkan sama seperti stasiun non aktif pada umumnya. Beberapa bangunan pun sudah tidak terurus lagi. Kini jalur yng dimiliki Stasiun Balapulang hanya 1 jalur yang tersedia, itupun kereta api tidak ada yang berhenti.
Dahulu stasiun ini 3 jalur, jalur 1 dan 2 digunakan untuk kereta api yang melintas dan 1 jalur lagi digunakan menuju bangunan dipo lokomotif. Secara fungsi sebenarnya memang sudah tidak difungsikan, namun secara fisik bangunan masih terlihat jelas seperti ruang loket, ruangan PPKA/Kepala Stasiun dan gudang penyimpanan. (PRAS – Cinta Kereta Api)