Tuesday, November 26, 2024
HomeDaratTernyata, Nama Becak Diambil dari Bahasa Hokkien dan Punya Banyak Cerita

Ternyata, Nama Becak Diambil dari Bahasa Hokkien dan Punya Banyak Cerita

Siapa yang tak kenal dengan becak? Ini adalah moda transportasi tiga roda yang mengangkut penumpang dan di kayuh. Namun hingga saat ini awal dan sejak kapan dikenal di Indonesia pun tak jelas. Namun, tahukah Anda bahwa kata becak diambil dari Bahasa Hokkien yakni be chia yang berarti kereta kuda.

Baca juga: [Tips] Anti Tarif ‘Tembak’ Naik Becak Keliling Yogyakarta

Karena asal usulnya yang tak jelas, maka beberapa ulasan dari banyak penulis mencatatkan beberapa hal yakni seperti becak didatangkan ke Batavia yang sekarang Jakarta dari Singapura dan Hong Kong pada 1930-an. Bahkan Jawa Shimbun terbitan 20 Januari 1943 menyebut becak diperkenalkan dari Makassar ke Batavia pada akhir 1930-an.

Hal tersebut diperkuat dengan catatan perjalan seorang wartawan Jepang ke berbagai daerah di Indonesia termasuk Makassar. KabarPenumpang.com merangkum berbagai laman sumber, dalam sebuah catatan berjudul “Pen to Kamera” terbitan 1937 disebutkan becak ditemukan orang Jepang yang tinggal di Makassar bernama Seiko-san yang memiliki toko sepeda.

Karena penjualan tak kunjung membaik, pemilik kemudian memutar otak agar tumpukan sepeda yang tak terjual bisa dikurangi. Bahkan transportasi roda tiga ini ditemukan di Indonesia dan juga sebagian Asia.

Dari catatan lainnya, becak masuk ke Indonesia pertama kali awal abad ke-20 untuk keperluan pedagang Tionghoa mengangkut barang. Kemudian tahun 1937, becak dikenal dengan nama “roda tiga”. Yang mana kata betjak/betja/beetja baru digunakan pada 1940 ketika becak mulai digunakan sebagai kendaraan umum.

Pada awal kehadirannya, pemerintah Kolonial Belanda senang dengan transportasi baru tersebut. Namun, belakangan mereka melarang keberadaan becak karena jumlahnya terus bertambah lalu membahayakan keselamatan penumpang serta menimbulkan kemacetan. Jumlah becak justru meningkat pesat ketika Jepang datang ke Indonesia pada 1942.

Baca juga: Becak: Dikagumi di Eropa, Tersingkir di Dalam Negeri

Kontrol Jepang yang sangat ketat terhadap penggunaan bensin serta larangan kepemilikan kendaraan bermotor pribadi menjadikan becak sebagai satu-satunya alternatif terbaik moda transportasi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Kemudian becak dilarang untuk beroperasi di Jakarta karena alasan tidak manusiawi atas dasar Perda 11 Tahun 1988, yang di dalamnya tercantum bahwa kendaraan resmi hanya kereta api, taksi, bis dan angkutan roda tiga bermotor.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru