Otoritas Singapura mempersiapkan Terminal 4 Bandara Internasional Changi untuk pendatang dari negara dengan tingkat infeksi Covid-19 yang sangat tinggi. Opsi ini dipertimbangkan karena T4 memiliki kapasitas lebih besar dari Terminal 2.
Baca juga: Otentikasi Penumpang Negatif Covid-19, Bandara Changi Hadirka Universal Verifier Affinidi
Menteri perhubungan Singapura, S Iswaran mengatakan, Terminal 2 saat ini juga tengah dalam renovasi sejak Mei tahun lalu dan ditutup untuk semua pengunjung. Meski begitu ada sebagian yang dibuka kembali untuk menangani penumpang dari tempat yang dianggap memiliki “risiko sangat tinggi” infeksi, setelah pecahnya klaster Covid-19 di bandara yang melibatkan 43 pekerja pada Mei tahun ini.
“Jika kita dapat menggunakan Terminal 4, maka itu meningkatkan kemampuan kita untuk menangani arus dari negara-negara yang sangat berisiko tinggi,” ujar Iswaran yang dikutip KabarPenumpang.com dari straitstimes.com (7/7/2021).
Dia mengatakan bahwa berbagai lembaga yang terlibat sekarang sedang mengerjakan opsi ini, tetapi tidak memberikan batas waktu kapan itu bisa diterapkan. Sebab ini sulit untuk menentukan apakah pengaturan untuk repurpose di Terminal 2 dan Terminal 4 akan permanen.
“Saya akan mengatakan bahwa pola pikir yang kami adopsi adalah satunya bersiap untuk yang terburuk, berharap yang terbaik dan beradaptasi sebaik mungkin, dan merespons dengan cepat situasi yang berkembang,” katanya.
Iswaran memaparkan beberapa langkah yang telah dilakukan sejak klaster Bandara Changi, yakni bandara sekarang dipisahkan menjadi zona fisik. Dermaga penurunan, toilet, ruang imigrasi kedatangan dan sabuk pengambilan bagasi sekarang terpisah untuk penumpang dari tempat-tempat dengan tingkat risiko yang berbeda.
Dia mengakui bahwa perubahan alur kerja akan mengakibatkan stres lebih lanjut bagi pekerja. Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan para pemimpin serikat pekerja dan pelaku industri untuk membantu para pekerja beradaptasi. Iswaran juga menguraikan tentang tindakan pencegahan yang dipraktikkan di bus sewaan pribadi yang mengangkut pelancong dari tempat-tempat berisiko tinggi ke fasilitas pemberitahuan tinggal di rumah mereka.
Dia mengatakan kepada Gerald Giam (Aljunied GRC) bahwa bus dibersihkan dan didesinfeksi setelah setiap perjalanan. Pengemudi bus dilatih untuk mengenakan peralatan pelindung, termasuk masker N95 dan gaun pelindung. Mereka telah divaksinasi lengkap dan menjalani tes Covid-19 secara teratur.
“Wisatawan tidak diperbolehkan duduk di dekat pengemudi, dan hanya menempati bagian belakang kendaraan. Jumlah penumpang yang diperbolehkan di setiap bus juga dibatasi kurang dari setengah kapasitas totalnya untuk memastikan jarak aman yang memadai antara pemudik,” kata Iswaran.
Baca juga: Lindungi Kesehatan Penumpang, Bandara Changi Kenalkan Sistem Zonasi Terbaru
Dia juga mengatakan, penumpang yang datang dari negara yang dianggap kurang berisiko dalam hal infeksi Covid-19 akan diizinkan untuk pulang menggunakan moda transportasi lain. Namun mereka tetap harus menjalani tes swab setibanya di Singapura.