Monday, November 25, 2024
HomeDaratTerlepas dari Politik, Mungkinkah Pembangunan Jalur Kereta Cepat Bawah Air Cina ke...

Terlepas dari Politik, Mungkinkah Pembangunan Jalur Kereta Cepat Bawah Air Cina ke Alaska?

Saat ini Cina memiliki jaringan kereta api berkecepatan tinggi terluas di dunia, bahkan Negeri Tirai Bambu ini berencana membangun jalur kereta api berkecepatan tinggi sejauh 13 ribu kilometer dari daratan Cina menuju ke Alaska.

Baca juga: Hubungkan Cina, Rusia, Kanada dan AS, Bagaimana Nasib Proyek Terowongan Kereta Bawah Laut Sepanjang 200 Km?

Yang mana ini akan melewati Siberia dan melewati bawah laut sejauh 200 km melalui Selat Bering ke Alaska dan melanjut ke Kanada hingga akhirnya ke AS. Ini mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi jalur kereta api bawah laut tidak terlalu jauh ke masa depan dengan Jepang yang sudah memiliki hal itu di bawah lautnya sendiri yakni Terowongan Seikan.

Namun, karena Jepang memiliki jalur bawah laut, apakah ini akan menghalangi Cina untuk membuat pengalaman mereka? Kemungkinan hal tersebut bisa menjadi semangat untuk Cina membuat jalur bawah laut. Sebab bila dihitung durasi penerbangan dari Rusia ke AS sekitar sepuluh jam.

Sehingga pengenalan kereta peluru bawah air akan memungkinkan penumpang melakukan perjalanan antara Rusia ke AS hanya dalam waktu 20 menit. Rencana untuk desain ini pertama kali diajukan pada tahun 2014, dengan laporan mengklaim bahwa Cina sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan Rusia yang telah membahas pembangunan jalur kereta api di bawah Selat Bering selama bertahun-tahun.

Rencana ambisius tersebut mendapat banyak liputan media pada saat itu, dengan banyak yang melaporkan bahwa hal itu akan meningkatkan hubungan perdagangan antara Cina, Rusia, Kanada dan AS. Namun, setelah pengumuman awal dan kegembiraan, tidak banyak lagi yang terdengar tentang proyek tersebut tanpa adanya rencana untuk memulai konstruksi.

KabarPenumpang.com merangkum railway-technology.com (21/9/2021), rencana itu dikritik karena proposal anggaran sebesar US$200 miliar. Meski demikian, masih ada indikasi bahwa proyek kereta bawah laut Cina masih dapat berjalan karena Cina menyetujui kereta peluru bawah air pertama di dunia pada tahun 2018 dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa kereta api berkecepatan tinggi layak di bawah laut.

Di mana proyek kereta peluru yang direncanakan akan mencakup 77 km dari Ningbo ke pulau-pulau kepulauan Zhousan yang akan melihat 16,2 km dari rute yang berada di bawah air. Meskipun rute ini jauh lebih kecil daripada rute jalur Cina-Rusia-Kanada-Amerika, jika berhasil, proyek ini kemungkinan akan membuat Cina beralih ke tujuan mereka yang lebih besar.

Untuk diketahui, pembangunan proyek ini akan menjadi salah satu tantangan besar yang dipasangkan dengan biaya tinggi dan bisa dibilang paling penting bagi hubungan politik yang dinamis antara AS, Rusia dan Cina. Seperti diketahui, hubungan politik antara AS dengan Cina dan Rusia tidak stabil, terkhusus denga Cina, malah kian memanas dengan ketegangan di Laut Cina Selatan dan status Taiwan.

Para ahli telah mencatat bahwa elemen yang paling menantang dari proyek ini adalah membangun penyeberangan di Selat Bering, karena bagian ini melihat terowongan bawah air menjadi yang terpanjang di dunia yang membentang lebih dari 103 km.

Baca juga: Mau Lihat Panda di Chengdu? Yuk Naik Kereta Transparan

Konstruksi ini diperkirakan akan memakan waktu antara 12-15 tahun dengan perkiraan biaya $35 miliar hanya untuk sambungan bawah laut. Untuk menghubungkan darat ke laut, infrastruktur baru perlu ditata karena terminal terdekat berjarak 3.000 km ke Rusia sementara di Alaska proyek ini diperkirakan membutuhkan lebih dari 1.200 km jalur kereta api baru. Untuk mengembangkan infrastruktur yang hilang untuk menghubungkan proyek tersebut, diperkirakan dibutuhkan lebih dari US$200 miliar yang menurut para kritikus tidak proporsional.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru