Setidaknya enam penumpang mengalami cidera setelah armada Boeing 757 yang digunakan oleh maskapai Fly Jamaica melakukan pendaratan darurat pada Jumat (9/11/2018) kemarin. Pesawat tersebut dijadwalkan untuk melakukan penerbangan menuju Toronto, namun karena mengalami masalah pada bagian mesinnya, akhirnya sang pilot meminta ijin untuk melakukan Return to Base (RTB) di Guyana.
Baca Juga: Pilot Lupa Aktifkan Pengatur Tekanan Kabin, Jet Airways Terpaksa Return to Base
Seperti yang dirangkum KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, enam penumpang yang mengalami cidera tadi merupakan warga negara Kanada. Mereka mengalami cidera ketika pesawat dengan nomor penerbangan OJ256 ini melakukan RTB dan tergelincir di landas pacu Cheddi Jagan International Airport, Guyana.
“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa penerbangan Fly Jamaica dengan nomor penerbangan OJ256 yang dijadwalkan terbang menuju Toronto telah kembali ke Georgetown dikarenakan masalah teknis dan mengalami kecelakaan saat mendarat,” tulis pihak maskapai dalam sebuah pernyataan tertulis.
Dalam kesempatan yang terpisah, salah seorang pejabat dari pihak maskapai mengatakan bahwa ada dua orang dari 128 penumpang yang dilarikan ke rumah sakit pasca pendaratan darurat tersebut – sebagai langkah pencegahan. Namun pihak Global Affairs beranggapan bahwa para penumpnag berkebangsaan Kanada tersebut diyakini tidak mengalami luka.
“Mereka telah di X-Ray, dan kini kami masih melakukan tindakan medis lebih lanjut,”
Para penumpang ini dilarikan Georgetown Public Hospital karena Diamond Diagnostic Hospital tidak bisa menampung semua korban tersebut.
Menteri Infrastruktur Publik, David Patterson mengatakan bahwa pesawat Fly Jamaica dengan nomor penerbangan OJ256 dijadwalkan untuk bertolak dari Georgetown, Guyana menuju Toronto pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Pada awalnya, semua berjalan lancar – namun 20 menit setelah pesawat mengudara, sang pilot mengumumkan bahwa pesawat mengalami masalah pada bagian hydraulic dan meminta ijin kepada Cheddi Jagan International Airport untuk melakukan RTB.
David menambahkan, pesawat nahas ini berisikan 120 penumpang – dua diantaranya adalah balita, dan delapan awak penerbang. Hingga kini, belum dapat dipastikan berapa jumlah korban luka akibat insiden ini.
Selain mengalami masalah pada bagian hydraulic, pesawat rilisan Boeing ini juga ternyata mengalami masalah pada sistem pengereman – berimbas pada pesawat yang tergelincir keluardari landas pacu.