Sebagai negara di Afrika yang kerap diterjang isu kriminal dan terorisme, Nigeria sudah barang tentu perlu mewaspadai datangnya tamu-tamu asing. Dan yang menjadi perhatian kini adalah pada penerbangak kembali para jamaan Haji. Seperti maskapai penerbangan Haji tahun 2018 ini telah diperingatkan oleh Komisi Haji Nasional Nigeria atau The National Hajj Commission of Nigeria (NAHCON) untuk tidak mengangkut penumpang yang bertendensi kriminal saat penerbangan kembali dari Arab Saudi ke Nigeria.
Baca juga: Kereta Cepat Nan Mewah Siap Layani Jamaah Haji dan Umroh di Rute Jeddah – Makkah
Peringatan ini disampaikan ketua NAHCON Abdullahi Muhktar saat melakukan pertemuan dengan operator penerbangan tahun 2018 di Jeddah, Arab Saudi. “Operator penerbangan harus dengan serius memperingatkan para petugas di darat mereka untuk tidak mengizinkan penumpang non-Haji naik ke penerbangan Haji atau mengambil keuntungan untuk memungkinkan elemen kriminal keluar dari wilayah Arab Saudi. Ini tidak akan dimaafkan karena kita tidak tahu jenis kejahatan yang mungkin mereka lakukan sebelum meninggalkan negara,” ujar Abdullahi yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman punchng.com (26/8/2018).
Dia menambahkan penerbangan Haji tidak boleh digunakan untuk keadaan apapun dan setiap orang yang mencurigakan harus dilaporkan sehingga pihaknya dapat mengingatkan pihak berwenang. Abdullahi menambahkan, setelah menyelesaikan tahap pertama, transportasi peziarah dari Nigeria dan saat ini untuk pemulangan memerlukan rencana yang teliti dan bekerja sama penuh dengan semua staf.
“Kita semua harus melipatgandakan upaya kita sekarang karena fase ini membutuhkan kepatuhan dengan standar internasional karena kita akan beroperasi bersama dengan pesawat lain secara global dari titik keberangkatan yang sama,” jelasnya.
Abdullahi lebih lanjut menyarankan agar para operator secara serius mengingatkan staf lapangan mereka dalam penanganan bagasi jamaah atau memberikan kabar yang jelas saat cuaca buruk. Konsul Jenderal Nigeria di Jeddah, Muhammadu Inusa, juga menyarankan pejabat NAHCON yang bertanggung jawab atas pengangkutan udara untuk mematuhi perjalanan kembali para peziarah dalam urutan kedatangan.
“Tidaklah adil untuk kembali terlebih dahulu kepada mereka yang datang terakhir ke Saudi. Pertama-tama harus datang, pertama kembali secara berurutan, untuk membangun kepercayaan pada sistem,” kata Inusa.
Baca juga: Siasati Puncak Musim Haji, Bandara Arab Saudi Adopsi Teknologi Gelang RFID
Dia memuji NAHCON karena tidak meninggalkan seorang peziarah dibelakang pada fase pertama dari Nigeria. Sementara itu, Max Air, salah satu maskapai penerbangan, mengatakan siap untuk memulai perjalanan kembali pada 27 Agustus.
Managing Director perusahaan penerbangan Shyam manwani, mengatakan perusahaan telah mengangkut air suci peziarah (Zamzam) ke Nigeria selama fase pertama. Ini akan didistribusikan kepada para peziarah saat kembali ke bandara di Nigeria.