Sepuluh bulan sejak Selandia Baru menerapkan lockdown, imbas virus Corona masih sangat terasa. Seperti yang dirasakan oleh seorang pramugari yang sudah hampir setahun tak lagi terbang dengan maskapai. Pramugari tersebut bernama Sarah Jones yang telah berpindah kerja empat kali dalam setahun ini.
Baca juga: Brigita Jagelaviciute, Mantan Pramugari Emirates yang Mengaku Jenuh Pada Rutinitas
Sejak dirinya tak lagi berstatus sebagai seorang pramugari, dirinya pernah bekerja menumpuk rak di supermarket dan kini berpindah ke dunia real estate. Dia bekerja sebagai administrator manajer properti untuk Barfoot dan Thompson mungkin tampak jutaan mil dari kabin Air New Zealand, tetapi peran tersebut membutuhkan keterampilan yang berfokus pada pelanggan, kata Aucklander yang berusia 26 tahun.
“Di Air New Zealand Anda sangat terlatih, setiap enam bulan Anda dilatih dan ada pengarahan harian dengan semua kru,” ujar Sarah.
Sarah mengatakan, pekerjaan kantoran merupakan kejutan budaya tersendiri. Selain tugas singkatnya di Countdown, lima tahun bersama Air New Zealand cukup banyak yang diketahui Jones tentang dunia kerja.
“Anda berusia 26 tahun, orang menganggap Anda tahu cara melakukan sesuatu – tetapi saya bahkan tidak tahu cara menggunakan printer,” kata Sarah yang dikutip KabarPenumpang.com dari stuff.co.nz (8/2/2021).
Air New Zealand mulai mempekerjakan kembali awak kabin pada Januari lalu karena bersiap untuk perjalanan bebas karantina dan persyaratan perbatasan yang lebih ketat. Tapi hingga saat ini Sarah tidak berpikir dia akan kembali ke ‘langit’ dalam waktu dekat.
Baca juga: Mantan Pramugari ‘Buka Kartu’, Ternyata Maskapai Atur Penggunaan Pakaian Dalam
Sebagai permulaan, maskapai ini mempekerjakan kembali dalam urutan senioritas, jadi dia tidak akan menjadi yang pertama dari peringkat dan karena dia mengambil redundansi sukarela, dia tidak ada dalam daftar untuk dipanggil kembali.
“Jika saya akan kembali, saya harus melamar kembali seperti orang normal,” jelasnya.