Volocopter baru saja mendapat suntikan uang tunai sebesar US$30 juta, berkat beberapa investor, termasuk salah satunya dari sesama perusahaan Jerman, Daimler. Kontribusi perusahaan mobil tersebut dapat membantu Volocopter tetap melaju sesuai timeline dan rencananya untuk merilis taksi udara otonom bertenaga listrik pada tahun depan. Dalam merencanakan taksi udara otonom bertenaga listrik ini, Volocopter membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mematangkan konsep tersebut sebelum mereka melakukan uji coba pertamanya pada tahun 2016 silam.
Baca Juga: Selangkah Lagi, Uber Akan Operasikan Taksi Udara
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman dailymail.co.uk (3/8/2017), Volocopter’s ‘Volocopter 2X’ merupakan Vertical Take-Off and Landing (VTOL) yang sepenuhnya menggunakan listrik dengan 18 rotor tak bersuara dan dapat melaju hingga kecepatan maksimum 100 kilometer per jam. Volocopter 2X ini juga dapat mengangkut dua penumpang dalam sekali jalan. Selain berita pendanaan, Volocopter pun mengumumkan bahwa pada kuartal keempat tahun 2017, mereka akan bekerja sama dengan Road and Transport Authority (RTA) Dubai untuk melakukan tes kendaraannya yang akan dipergunakan sebagai taksi udara otonom. Operasi percobaan dan program sertifikasi ini diperkirakan akan berlanjut hingga lima tahun ke depan.
Menurut Volocopter, moda ini mampu mengudara rata-rata 27 menit dan memiliki 9 sistem baterai lithium-ion yang terpisah. Baterai ini memiliki waktu pengisian maksimum kurang dari 120 menit, dengan waktu pengisian tercepat kurang dari 40 menit. Moda futuristik ini juga dilengkapi oleh jaringan komunikasi untuk keselamatan dan parasut darurat yang tersedia di kabin. Pihak perusahaan pun menjamin pengoperasian baling-baling akan sangat hening karena semua rotornya bergerak dalam poros kecil.
Baca Juga: Saingi Dubai, Singapura Akan Hadirkan Taksi Udara
“Komitmen finansial yang kuat dari investor baru kami merupakan sebuah sinyal positif sekaligus bukti kepercayaan pasar dalam usahanya untuk mengadakan VTOL yang dioperasikan secara elektrik yang digunakan sebagai taksi udara,” ungkap Florian Reuter, Managing Director dari Volocopter. “Kami sengaja mencari campuran investor dengan latar belakang strategis dan dapat menerapkannya dengan sempurna bersama Daimler dan Lukasz Gadowski,” tambahnya.
Menurut Volocopter, rencana terbaru dari perusahaan tersebut adalah untuk mengembangkan moda udara otonomnya lebih jauh hingga proses produksi sudah benar-benar matang dan mendapatkan perizinan komersial dari otoritas penerbangan di seluruh dunia. Ini akan melibatkan program uji penerbangan, dan mempekerjakan lebih banyak tenaga ahli yang dikhususkan dalam mengembangkan sistem penerbangan otonom tersebut.
Baca Juga: AirMap, Platform Pengatur Lalu Lintas Drone di Udara
Nampaknya, tidak lama lagi Volocopter 2X akan menunjukkan kebolehannya di dunia nyata. Kota Dubai telah menandatangani uji coba moda tersebut pada kuartal keempat tahun ini, karena tujuan dari kota modern tersebut adalah untuk membuat 25 persen transportasi penumpang menjadi otonom pada tahun 2030 mendatang.