Apa sih tujuan Anda menonton acara televisi? Tentu beragam alasan dapat Anda utarakan ketika mendapat pertanyaan seperti itu, seperti mencari berita terbaru yang terjadi belakangan ini, menghibur diri, hingga menemani Anda tidur. Begitu pula dengan pertanyaan “Apa program TV yang paling Anda tidak suka?”, beragam kemungkinan jawaban dapat Anda lontarkan. Mulai dari siaran berita, sinetron, hingga film kartun. Walapun banyak orang yang tidak suka terhadap acara TV tersebut, tapi tidak menutup kemungkinan rating acara tersebut tinggi.
Baca Juga: Saat Kereta Ikut Kondang Sebagai Latar Film Box Office
Kira-kira penggambaran tersebut senada dengan apa yang terjadi dengan salah satu acara televisi di saluran SBS, jaringan televisi nasional di Australia yang berdiri sejak 24 Oktober 1980. Dalam jaringan televisi tersebut, terdapat sebuah acara yang bernama The Ghan: the Australian’s Greatest Train Journey.
Sesuai dengan namanya, acara ini menampilkan perjalanan kereta penumpang paling ikonik di Australia, The Ghan pada saat melakukan perjalanan dari Adelaide menuju Darwin via Alice Springs, daerah gurun tandus di tengah-tengah kedua kota tersebut. Dokumentasi perjalanan dari ujung Utara (Darwin) ke ujung Selatan (Adelaide) Australia tersebut nampaknya begitu membosankan untuk disaksikan.
Dapat dibayangkan jarak 3027 kilometer yang membentang di antara dua kota tersebut didokumentasikan dan dipersingkat ke dalam sebuah acara berdurasi tiga jam, tanpa dialog, tanpa musik pengiring, dan tanpa jeda? Yang akan Anda saksikan hanyalah motion The Ghan yang sudah melewati tahap editing, lengkap dengan suara asli dari kereta tersebut. Tentu sebagian dari Anda akan memilih untuk mengganti channel dan menyaksikan acara lain.
Tapi jangan salah, sebagaimana yang dihimpun KabarPenumpang.com dari laman news.com.au (10/1/2018), penjabaran hipotesa di atas berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di lapangan. Sebanyak kurang lebih 400.000 pasang mata duduk manis di depan televisi mereka dan menyaksikan perjalanan kereta yang mengular selama 54 jam dari Adelaide menuju Darwin ini.
Sebuah lembaga pengukuran pemirsa televisi Australia, OzTAM menyebutkan bahwa acara The Ghan: the Australian’s Greatest Train Journey disaksikan oleh 436.000 penonton pada leg pertama, 406.000 penonton pada leg kedua, dan 392.000 penonton pada leg ketiga. Tingginya minat pemirsa yang menyaksikan acara tersebut tentunya ditunjang oleh berbagai aspek, ada yang benar-benar suka atau hanya untuk ‘mendampingi’ waktu tidurnya.
Terlepas dari berbagai alasan pemirsa untuk menyaksikan acara ini, The Ghan: the Australian’s Greatest Train Journey berhasil ‘mencuri’ perhatian berbagai kalangan dari seluruh dunia. Secara tidak langsung, laporan jumlah penonton menurut OzTAM di atas mengindikasikan masyarakat yang haus akan pemberitaan ringan mengenai moda transportasi seperti kereta.
Baca Juga: KA Ekonomi Matarmaja, Kondang Berkat Jadi Latar Film “5 Cm”
Berbicara soal kereta, Indonesia juga pernah menyinggung layanan kereta jarak jauh melalui film 5cm, yaitu Kereta Mataramja. Dalam adegan film yang diperankan oleh deretan artis kondang Indonesia tersebut, nampak bagian dalam gerbong kereta lengkap dengan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.
Walaupun hanya berperan sebagai latar, namun keputusan sang sutradara untuk memasukkan adegan dalam kereta tersebut patut diacungi jempol, pasalnya dewasa ini sudah jarang film yang memasukkan unsur transportasi seperti kereta ke dalam salah satu adegannya.
Alangkah lebih baiknya lagi jika ada sutradara yang bersedia membuat film dokumenter seperti The Ghan: the Australian’s Greatest Train Journey bukan?