Pencarian pesawat Boeing 777-200ER Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang pada 8 Maret 2014 mulai menemukan titik terang. Terbaru, pesawat tersebut diklaim jatuh di koordinat lintang 39’10 S, 88’18E, jauh di sebelah Selatan Samudera Hindia. Oleh karena itu, pencarian dasar laut harus sesegera mungkin dimulai untuk membuktikan klaim tersebut.
Baca juga: Akibat Virus Corona, Peringatan Tragedi MH370 Dilakukan Via Streaming
Dilansir nzherald.co.nz, sejak hilang dengan membawa 239 penumpang dan awak, pencarian MH370 yang dipimpin oleh Australia dan Malaysia sedikitnya telah menghabiskan US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun (kurs 14.651) di area lebih dari 120.000 kilometer persegi hingga 2018 lalu. Namun, masih belum membuahkan hasil.
Setelah lama tak terdengar, kabar pencarian pesawat MH370 kembali menyeruak usai sekelompok pakar penerbangan mengklaim berhasil menemukan titik koordinat lokasi hilangnya pesawat. Klaim dari tim yang terdiri dari Victor Iannello, Bobby Ulich, Richard Godfrey, dan Andrew Banks ini pun diunggah di situs berita penerbangan, AirLive, akhir pekan lalu.
Dalam laporan tersebut, Byron Bailey (dan timnya) mengklaim bahwa pesawat berada di sekitar koordinat S34.2342 dan E93.7875, tepatnya di koordinat lintang 39’10 S, 88’18E, sekitar 2.070 km di lepas pantai Perth, Australia. Titik tersebut berjarak 100 mil laut dari titik perkiraan terakhir dan ia menjelaskan bahwa proses penyelidikan selama ini mencari di tempat yang salah.
Selain itu, ia mengklaim bahwa pencarian berada dalam jarak 30 km dari tempatnya memperkirakan bahwa puing-puing pesawat berada. Bailey juga percaya bahwa pilot berusaha untuk membuang pesawat sejauh mungkin ke selatan sehingga puing-puing kecil dapat ditemukan. Dengan begitu, tim ini sedikit mendukung teori bahwa pilot Zaharie Ahmad Shah berniat untuk membajak MH370. Seolah yakin dengan temuannya dan tim, ia pun berani bertaruh atas rumahnya.
Melengkapi Bailey, Victor Iannello juga menegaskan bahwa “Ada kemungkinan yang lebih baik dari sekedar kemungkinan (pada umumnya). Karena itu, tim yang berbasis di Amerika Serikat ini menyerukan agar proses pencarian dasar laut secepatnya dimulai.
Baca juga: Para Ahli Kembali Temukan Titik Lokasi Pencaraian Terbaru Malaysia Airlines MH370!
Sebelum muncul pekan lalu, empat orang dalam tim tersebut juga pernah mengklaim telah menemukan lokasi jatuh atau hilangnya pesawat MH370 pada Februari lalu. Kala itu, penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa lintasan terakhir MH370 kemungkinan besar di sepanjang jalur selatan atau sepanjang bujur E93.7875°. Kemudian, tim juga fokus pada tiga kasus yang masih diamati lebih jauh, masing-masing dengan area pencarian yang saling berkaitan.
Area pencarian prioritas tertinggi terapat di 6.719 NM2 (23.050 km2) mengasumsikan tidak ada input pilot setelah kehabisan bahan bakar. Area pencarian prioritas tertinggi berikutnya mencakup 6.300 NM2 (22.000 km2), dan mengasumsikan ada luncuran ke arah selatan setelah kehabisan bahan bakar. Prioritas terendah adalah luncuran terkendali ke arah yang sewenang-wenang dengan luas sekitar 48.400 NM2 (166.000 km2).