Alat pendeteksi wajah saat ini sudah mulai tersebar di berbagai belahan dunia. Bahkan sudah diuji coba untuk menggantikan paspor di beberapa bandara internasional. Namun bagaimana bila ada alat pendeteksi mood melalui ekspresi seseorang??
Baca juga: Metro Beijing Hadirkan Kamera yang Mampu Identifikasi Penumpang Tanpa Masker
Sepertinya hal ini akan menjadi menarik dan bisa digunakan untuk mengecek ekspresi mikro seseorang yang tidak terlalu kentara dengan jelas meski tetap mengekspresikan emosi seseorang. Sebab mengecek mood seseorang ketika tersenyum saat bahagia, mengernyit saat marah, mengerutkan alis saat bingung atau marah lebih mudah terlihat.
KabarPenumpang.com melansir dari laman ubergizmo.com (19/8/2020), di Inggris, tampaknya pihak kepolisian tertarik untuk menguji sistem pengenalan wajah yang ternyata memiliki kemampuan untuk mendeteksi suasana hati orang dengan memindai wajah mereka. Sayangnya belum jelas cara kerja sistem ini sendiri.
Tetapi perlu dicatat bahwa ada beberapa yang mengklaim bahwa teknologi ini benar-benar beerfungsi. Tahun 2019, lembaga penelitian AI Now telah meminta regulator untuk melarang teknologi tersebut. Halini dikarenakan teknologi tersebut dibuat dengan fondasi yang belum kokoh atau bisa dikatakan masih goyah.
Salah seorang pendiri AI Now, Profesor Kate Crawford mengatakan, pada saat teknologi ini diluncurkan, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tidak ada bukti substansial di mana orang-orang memiliki hubungan yang konsisten antara emosi yang seseorang rasakan dan penampilannya.
“Meskipun kami melihat peningkatan dalam penggunaan pengenalan wajah, terutama untuk tujuan keamanan, tampaknya ada banyak hal tentang teknologi yang belum kami kerjakan,” ujar Kate.
Dia menambahkan, ada beberapa contoh di masa lalu, di mana sistem seperti ini sebenarnya menyebabkan penangkapan yang salah. Bahkan beberapa kota di Amerika Serikat juga kini telah melarang penggunaannya di ruang publik.
Baca juga: Gegara Pandemi, Teknologi dan Layanan Penerbangan ini Harus Diadopsi Lebih Cepat
Tak hanya itu NYPD juga mengumumkan bahwa mereka akan menilai ulang penggunaan teknologi pendeteksi mood tersebut. Nah, kalau ini sudah di pastikan dan tersebar di seluruh dunia berarti setiap orang bisa terlihat moodnya hanya melalui sebuah alat pendeteksi ini.