Singapore Airlines bertekad menekan emisi karbon sampai nol persen pada tahun 2050. Karenanya, maskapai terus berinovasi untuk memangkasnya perlahan, salah satunya dengan teknologi OptiClimb by SITA yang dipasang di seluruh armada Airbus A350. Lewat teknologi tersebut, maskapai mengklaim bisa menghemat bahan bakar dan memangkas 15 ribu emisi karbon dalam setahun.
Baca juga: Singapore Airlines Gandeng ExxonMobil untuk Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan
“Singapore Airlines menggunakan beberapa cara untuk mencapai tujuan keberlanjutan kami, termasuk teknologi terbaru untuk mengoptimalkan efisiensi bahan bakar dalam upaya mengurangi emisi karbon. SITA OptiClimb menggunakan analitik canggih untuk mendukung hasil ini,” jelas Kapten Quay Chew Eng, Senior Vice President Flight Operation Singapore Airlines.
“Kami akan terus mencari solusi inovatif untuk mengurangi jejak karbon kami dan mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050,” tambahnya, seperti dikutip dari Simple Flying.
Teknologi OptiClimb sendiri merupakan sebuah teknologi berbasis tail-specific machine learning-driven system.
Sebagaimana namanya, alat tersebut dipasang di tail fin atau vertical stabilizer maskapai. Teknologi ini memaksimalkan kombinasi prakiraan cuaca 4D dan data penerbangan sebelumnya untuk merekomendasikan kecepatan climbing yang ideal sebelum pesawat berangkat.
Rekomendasi tersebut berupa berbagai skenario climbing untuk mengoptimalkan penggunaan bahan bakar setelah lepas landas. Sistem ini dibuat semudah mungkin untuk dioperasikan dan terintegrasi dengan baik di flight deck pilot.
“Kami sangat bangga menjadi bagian dari perjalanan Singapore Airlines untuk membuat penerbangan lebih berkelanjutan, ramah lingkungan dan finansial,” ujar Yann Cabaret, Chief Executive Officer SITA.
“Dengan alat yang inovatif, hemat biaya, dan berbasis data seperti SITA OptiClimb, kami dapat membantu semua maskapai penerbangan dan karyawan mereka untuk membuat keputusan yang lebih tepat yang mendorong efisiensi operasional yang lebih besar dan sangat dibutuhkan saat ini,” tegasnya.
Presiden SITA Eropa, Sergio Colella, mengungkapkan, sedikitnya 5 juta emisi karbon (emisi CO2) bisa ditekan setiap tahunnya andai seluruh maskapai menggunakan teknologi OptiClimb. Mengingat ini bukanlah bawaan dari manufaktur, teknologi tersebut dijamin bisa digunakan di seluruh pesawat dan sangat mudah dalam mengoperasikannya.
Ia mengklaim, saat ini sudah ada 2.500 kliennya di seluruh dunia yang mengambil manfaat dari produk teknologi tersebut. Kliennya sangat beragam tak terbatas hanya maskapai penerbangan saja, melainkan juga bandara dan pemerintah untuk menciptakan perjalanan yang lebih mulus, berkelanjutan, dan efisien.
Selain Singapore Airlines, di antara maskapai yang sudah menggunakan teknologi OptiClimb adalah AeroLogic dan Transavia.