Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanTantang AS-Eropa, Israel Siapkan Rp28 Triliun ke Maskapai untuk Tetap Terbang ke...

Tantang AS-Eropa, Israel Siapkan Rp28 Triliun ke Maskapai untuk Tetap Terbang ke Rusia

Israel benar-benar menyeleweng dari sekutu terdekatnya Amerika Serikat (AS) terkait Rusia. Bagaimana tidak, alih-alih memberikan sanksi, termasuk menutup layanan penerbangan dari dan ke Rusia, Negeri Zionis itu justru memberikan jaminan sebesar US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun (kurs 14.300) kepada maskapai dalam negeri agar tetap terbang ke Rusia.

Baca juga: Gegara Sanksi Bertubi-tubi, Berapa Banyak Pesawat Boeing-Airbus yang Batal Dikirim ke Maskapai Rusia?

Dilansir Agence France-Presse (AFP), kepastian itu diungkap oleh sumber anonim dari Kementerian Keuangan Israel.

Disebutkan, Kemenkeu menjamin uang sebesar itu karena asuransi reguler tidak bisa memberikan jaminan atau tidak bisa men-cover maskapai andai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat Rusia sedang terlibat konflik dengan Ukraina, ditambah sanksi ekonomi yang dilakukan oleh Uni Eropa, AS, dan sekutunya.

Menjalankan penerbangan melintas atau menuju ke wilayah konflik memang berisiko. Sejak tahun 1973, lebih dari enam penerbangan sipil telah menjadi korban kecelakaan akibat dirudal.

Karenanya, tak heran bila pihak asuransi enggan meng-cover. Terlebih, Rusia juga tengah di bawah sanksi ekonomi bertubi-tubi dari barat, tempat dimana perusahaan-perusahaan asuransi kebanyakan bernaung.

Sebelumnya, jaminan asuransi sebesar Rp28 triliun tersebut terbatas hanya sampai tanggal 9 Maret mendatang. Mengingat berbagai upaya rekonsiliasi antara Rusia dan Ukraina masih terus dijalankan Israel, negara tersebut memandang penting untuk tetap melayani penerbangan dari dan ke Rusia meski hal ini menimbulkan kecaman dari berbagai banyak pihak.

Rusia sendiri telah membalas sanksi yang diberikan Uni Eropa, AS, dan sekutu dengan merilis daftar 36 negara tak bersahabat, meliputi semua 27 negara anggota Uni Eropa (UE). Lalu Amerika Serikat (AS), Inggris, Ukraina, Swiss, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, dan negara lainnya.

Meski pergerakannya dipersempit dengan penutupan ruang udara oleh Uni Eropa, Inggris, AS, dan sekutu, Negeri Beruang Merah memang masih memiliki akses penerbangan dari dan ke Turki, Qatar, dan Uni Emirat Arab; termasuk Israel.

Rusia sendiri tidak menutup ruang udara sepenuhnya. Melalui Badan Transportasi Udara Federal Rusia, Rosaviatsiya, negara itu tetap mengizinkan penerbangan internasional melintasi wilayahnya dengan izin khusus dari otoritas penerbangan Rusia atau kementerian luar negeri.

Baca juga: Inilah Air Sinai, Maskapai ‘Hantu’ yang Hubungkan Israel dan Mesir!

Akan tetapi, setiap pesawat yang dijalankan atau dimiliki oleh perusahaan Rusia tidak diperlakukan demikian di barat. Tidak ada pengecualian penerbangan dari negara yang dipimpin Vladimir Putin itu agar bisa memasuki ruang udara negara-negara barat, khususnya Inggris.

Di Inggris, pesawat Rusia yang mendarat di sana bahkan akan dituntut pidana siapapun yang berada di belakangnya.
























RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru