Istilah connecting flight di sektor kedirgantaraan global memang sudah tidak asing lagi terdengar. Bagi Anda yang belum mengetahuinya, connecting flight merupakan suatu kondisi dimana Anda akan berganti pesawat di titik transit untuk tiba di satu destinasi. Karena pesawat yang akan Anda tumpangi berbeda, maka nomor penerbangannya pun akan berbeda pula.
Baca Juga: Klasik, Ini Dia Rentetan Alasan Delay di Dunia Penerbangan
Nah, kendati sudah terjadwal, namun connecting flight ini tetap saja memiliki beberapa masalah, satu yang paling mengundang keringat dingin penumpang adalah ketika pesawat keberangkatan menuju titik transit mengalami keterlambatan atau delay. Jamaknya, jeda waktu antara penerbangan satu dan penerbangan lainnya di connecting flight adalah berkisar 30 hingga 60 menit – bisa saja lebih, tergantung jadwal penerbangan masing-masing maskapai. Lalu, bagaimana jadinya jika penerbangan sebelumnya mengalami keterlambatan? Apakah pesawat selanjutnya akan menunggu Anda datang?
Jawabannya tentu saja tidak, karena mereka harus tetap menjalankan penerbangannya secara normal. KabarPenumpang.com mengutip dari laman vox.com, di Amerika Serikat, jika Anda mengalami kejadian seperti ini, maka yang harus Anda lakukan adalah melakukan booking ulang terhadap penerbangan Anda. Tidak jarang juga pihak maskapai yang akan memberikan kompensasi lebih kepada Anda yang ketinggalan connecting flight, seperti menginap di hotel atau berupa makanan.
Namun guna memangkas kejadian dimana penumpang harus mem-booking ulang tiket penerbangannya, maskapai United Airlines menggunakan sebuah teknologi yang dinamakan sebagai Connection Saver.
Teknologi ini menjalankan fungsi penghitungan alogaritma beberapa kemungkinan dimana hasilnya akan memberikan opsi kepada pihak maskapai, apakah akan tetap meninggalkan penumpang yang terlambat ini atau menunggunya. CEO dari United Airlines, Oscar Munoz mengatakan bahwa sejak aplikasi ini diluncurkan pada bulan Januari silam, aplikasi ini terbukti sudah ‘menyelamatkan’ lebih dari 50.000 penumpang yang mengalami keterlambatan di penerbangan pertama mereka.
Baca Juga: Duh! Dokter ini Diseret di Lorong Kabin Pesawat, Kenapa ya?
Dengan melihat begitu banyaknya penumpang yang ‘diselamatkan’ oleh United, maka bisa dibilang bahwa pihak maskapai lebih memprioritaskan penumpang, kendati pihak maskapai harus mengalami penurunan rating dari segi on-time performance.
Namun jika dilihat lagi ke belakang, nama United muncul sebagai salah satu maskapai paling kontroversial di dunia – terlebih ketika kasus perlakukan tidak sepantasnya menimpa seorang dokter pada tahun April 2017 silam. Apakah pengaplikasian teknologi Connection Saver ini merupakan upaya pihak maskapai untuk merebut kembali hati penumpang?