Armada pesawat Qantas identik dengan livery dengan warna dasar merah dan putih. Namun ada sentuhan baru, yakni menyambut unit perdana pesawat terbaru Airbus A220, Qantas memberikan sentuhan baru dengan livery dengan warna dasar hijau dan putih.
Baca juga: Airbus A220 SWISS Dicegat ‘Bersahabat’ oleh Jet Tempur F/A-18 Hornet
Belum lama ini, Qantas telah menerima pengiriman A220 generasi baru pertamanya, dan menjadi operator ke-20 dari jenis tersebut. Pesawat ini adalah yang pertama dari 29 unit A220 yang dipesan oleh Qantas Group untuk dioperasikan oleh QantasLink, maskapai penerbangan regional mereka yang melayani tujuan metropolitan dan regional di seluruh Australia.
Menampilkan corak unik berdasarkan karya seni Aborigin, pesawat ini akan berangkat dari jalur perakitan akhir Airbus di Mirabel dalam beberapa hari mendatang untuk penerbangan pengiriman ke Sydney, dengan pemberhentian di Vancouver, Honolulu, dan Nadi.
A220 secara bertahap akan menggantikan armada Boeing 717 yang ada di QantasLink. Terbang dua kali lebih jauh, A220 dapat menghubungkan dua titik mana pun di seluruh Australia tanpa henti, sekaligus memberikan pengurangan konsumsi bahan bakar dan emisi karbon secara signifikan sebesar 25% dibandingkan pesawat generasi sebelumnya.
A220 juga memiliki kabin, kursi, dan jendela terbesar di kelasnya, sehingga menawarkan kenyamanan superior bagi penumpang. Dengan total 137 kursi, A220 Qantas akan dikonfigurasi dalam tata letak dua kelas yang dapat menampung 10 penumpang bisnis dan 127 penumpang ekonomi.
Dirancang khusus untuk segmen 100-150 kursi, A220 merupakan pesawat paling modern dalam kategori ukurannya. Ditenagai mesin Pratt & Whitney GTF™ generasi terbaru, pesawat ini mampu terbang hingga 3.450 mil laut atau 6.390 kilometer nonstop.
Baca juga: Pesan 30 Unit Tambahan, Airbaltic Jadi Operator Airbus A220 Terbesar di Eropa
Seperti semua pesawat Airbus, A220 sudah mampu beroperasi dengan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) hingga 50%. Airbus menargetkan semua pesawatnya mampu beroperasi dengan SAF 100% pada tahun 2030.
Airbus telah menerima hampir 850 pesanan dari 30 pelanggan untuk A220, dan lebih dari 300 pesanan telah dikirim ke seluruh dunia.