Aeroflot resmi membeli 10 pesawat Boeing 777-300ER milik lessor asal Irlandia. Sebelumnya 10 pesawat tersebut disewa jangka panjang oleh maskapai nasional Rusia itu dan atas perintah Presiden Putin pesawat itu ‘dirampas’ dengan diregistrasi ulang di Rusia dan memiliki registrasi ganda. Tak begitu jelas apakah transaksi pembelian ini melanggar sanksi Uni Eropa atau tidak.
Baca juga: Putin Balas Sanksi Barat, Pesawat Milik Lessor Asing Senilai Rp143 Triliun Resmi Jadi Milik Rusia!
Menurut kantor berita TASS, pembelian itu merupakan iktikad baik Rusia melalui Aeroflot untuk membeli pesawat-pesawat asing yang sebelumnya sudah dinasionalisasi lewat dukungan keuangan yang kuat. Rusia diketahui terancam ditendari dari kursi Dewan ICAO atas invasi dan ‘pencurian’ pesawat milik lessor Barat.
Lebih lanjut, Aeroflot terus terang masih mencari dana lebih besar untuk membeli lebih banyak pesawat asing yang sudah ‘dicuri’. Maskapai juga ingin segera membersihkan namanya dari stigma negatif sekaligus membuktikan komitmennya terhadap kontrak yang sudah disepakati.
“Aeroflot akan terus bekerja pada implementasi lebih lanjut dari transaksi pembelian pesawat untuk mempertahankan armada pesawat buatan luar negeri saat ini dalam operasi dan memperluas kemungkinan operasi mereka. Pendekatan ini juga menegaskan keandalan Aeroflot sebagai rekanan yang bertanggung jawab memenuhi kewajiban kontraktualnya,” jelas maskapai, dalam sebuah pernyataan.
Sadar transaksi pembelian pesawat asing dari lessor Irlandia oleh Aeroflot menjadi polemik di internal negara-negara anggota Uni Eropa, Republik Irlandia melalui Departemen Luar Negeri pasang badan. Mereka tidak membantah ataupun membenarkan atas informasi mengenai transaksi pembelian 10 pesawat Boeing 777 oleh Rusia.
Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia memang luas, tetapi tidak absolut melarang seluruhnya. Sebagai contoh, pesawat Rusia yang membawa bahan pembangkit tenaga nuklir masih diizinkan melintasi ruang udara UE. Belum diketahui apakah transkasi pembelian itu termasuk dalam salah satu yang dikecualikan atau tidak.
Aeroflot sejauh ini tercatat memiliki 22 Boeing 777-300ER di dalam barisan armadanya. Sebagian besar disewa dari lessor atau leasing terbesar di Rusia, seperti GTLK dan VEB Leasing. Sebagian kecilnya datang dari lessor yang berbasis di Irlandia.
Pada bulan Maret tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan undang-undang baru yang mempersulit lessor atau leasing pesawat asing merebut kembali pesawat dari tangan maskapai-maskapai Rusia. UU itu membuat seluruh pesawat-pesawat leasing Barat resmi jatuh ke tangan Rusia secara paksa.
Selain itu, undang-undang baru tersebut juga mewajibkan setiap pesawat-pesawat asing yang dioperasikan maskapai-maskapai Rusia untuk didaftarkan atau diregistrasi di Rusia. Ini bertujuan “untuk memastikan fungsi kegiatan yang tidak terganggu di bidang penerbangan sipil”.