Taksi udara (drone) EHang 216 sukses mendarat di Jakarta. Taksi udara atau taksi terbang pertama di dunia ini didatangkan oleh Prestige Image Motorcars. Tak hanya EHang 216, taksi terbang lainnya juga berencana masuk ke Indonesia. Mereka adalah taksi terbang Seaplane, start up asal Hong Kong.
Baca juga: Pertama di Dunia, Taksi Udara EHang 216 Mulai Layani Kargo Udara
Usai tiba di Jakarta, belum jelas apakah taksi udara atau taksi terbang EHang 216 ini akan segera mengudara dan melayani penumpang atau tidak. Tetapi, biasanya, sebelum mulai beroperasi secara komersial, terlebih dahulu taksi terbang EHang 216 ini akan menjalani penerbangan perdana dan sertifikasi dari Kemenhub.
Sejauh ini, Prestige Image Motorcars belum berbicara banyak kapan taksi terbang EHang 216 akan benar-benar mengudara dan menjadi angkutan mobilitas udara perkotaan (UAM) di Jakarta.
Sebelum tiba dan nantinya beroperasi di Jakarta, EHang 216 sudah lebih dahulu beroperasi di beberapa kota di Cina, negeri asal pembuat taksi terbang tersebut.
Pada akhir Mei tahun lalu, EHang 216 muncul Taizhou, Provinsi Zhejiang Cina, untuk menjalani uji coba logistik udara untuk pertama kalinya di dunia, mengangkut kargo dengan muatan sedang hingga berat serta jarak dan medan yang beravariasi, antara permukaan tanah dan lokasi di puncak bukit, serta antara pantai dan pulau.
Baca juga: Taksi Drone Otonom EHang 216 Bakal Manjakan Pengunjung Kota Wisata Terpopuler di Guangdong
Sampai di sini, belum ada yang mengoperasikan taksi terbang EHang 216 sebagai UAM dan baru berupa layanan kargo drone saja.
Barulah pada bulan Juli di tahun yang sama, taksi udara EHang 216 menggebrak jagat persaingan passenger drone atau taksi udara otonom penumpang. Taksi terbang EHang 216 sukses mengujicoba ketangguhan taksi udara otonom atau tanpa pilot pertama di dunia buatan Cina ini dengan melibatkan empat orang penumpang.
Ketika itu, taksi udara EHang 216 membawa satu per satu penumpang keliling Kota Yantai, pesisir Cina Timur, menyusuliri langit Fisherman’s Wharf, dan kembali lagi ke daratan.
Keberhasilan uji coba dengan melibatkan penumpang ini tentu semakin mengukuhkan posisi EHang sebagai produsen taksi udara paling menjanjikan di dunia dan paling siap untuk penggunaan di masa depan sebagai drone penumpang perusahaan-perusahaan.
Baca juga: Taksi Drone EHang Masuki Tahun Layanan Pertama dengan Konsep Passenger Drone Hotel
Pada awal tahun ini, taksi udara EHang 216 juga muncul Kota Yeuhu, Zhaoqing, sebuah kota tujuan wisata paling populer di Guangdong.
Taksi udara otonom EHang 216 juga bakal menghibur masyarakat yang berkunjung dengan atraksi aerial media show, sejenis atraksi akrobatik nan menawan dari deretan drone EHang, seperti membentuk sebuah kata, benda, bendera, bangunan, dan berbagai bentuk lainnya, seperti video di bawah ini.
Taksi drone otonom EHang 216, sejak awal kemunculannya, memang begitu menarik perhatian publik. Drone tersebut dinilai lebih efektif dan efisien dibanding helikopter, sekalipun EHang 216 memiliki rotor yang lebih banyak, yakni 16.
Taksi drone otonom EHang 216 beroperasi secara otonom atau otomatis tanpa pilot. Taksi terbang ini mampu memuat dua penumpang dengan muatan maksimum 220kg dan terbang selama 21 menit sejauh 35 km di kecepatan mencapai 130 km per jam serta ketinggian terbang maksimum mencapai 3.000 meter.
Baca juga: Keren, Taksi Drone Otonom EHang 216 Sukses Ajak Penumpang Terbang Keliling Langit Cina
Taksi terbang EHang 216 ini dapat diisi hingga 220v atau 380v dalam 1,5 jam waktu pengisian. Perangkat pengisi daya terhubung secara real time ke sistem manajemen baterai pesawat.
Selain taksi terbang EHang 216, taksi terbang Seaplane Hong Kong juga berencana ekspansi ke Indonesia, Vietnam, dan Filipina, setelah sukses melayani penerbangan charter serta joyflight (tamasya udara di beberapa kota di Hong Kong serta Greater Bay Area (wilayah teluk meliputi Guangdong-Hong Kong-Makau).