Belum lama ini Wings Air memberikan penjelasan terkait kinerja sirkulasi dan kualitas udara di dalam pesawat turboprop ATR-72. Pasalnya, menurut salah satu paper yang dikeluarkan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), tak semua pesawat dilengkapi filter High Efficiency Particulate Air (HEPA).
Baca juga: Jadi ‘Kebanggaan’ Maskapai di Masa Pandemi, HEPA Ternyata Tidak Membuat Kabin Pesawat Bebas Corona!
Padahal, di masa pandemi corona seperti sekarang ini, filter HEPA kerap menjadi andalan maskapai untuk meyakinkan penumpang bahwa penerbangan aman. Lantas, pesawat apa saja yang dilengkapi filter HEPA?
IATA mungkin tak menyebutkan secara rinci. Dalam paper keluaran awal Januari 2018, IATA hanya menyebut bahwa hanya pesawat komersial modern dan besar yang memafaatkan filter HEPA sebagai resirkulasi sistem udara kabin. Sebaliknya, pesawat yang lebih tua disebut memiliki filter dengan tingkat efisiensi atau kemampuan menyerap partikel berukuran kecil cenderung rendah.
Namun demikian, dari keterangan IATA, hampir dapat dipastikan bahwa ATR-72 tidak dilengkapi dengan filter HEPA. Hal itu pun juga telah diakui oleh Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.
Menurutnya, sistem kinerja sirkulasi udara di setiap pesawat berbeda-beda. ATR-72, misalnya, pesawat tersebut memang tak dilengkapi dengan filter HEPA, yang diklaim mampu membunuh 99, 95 persen bakteriologis, menyerap, dan mengubah udara kotor (bahkan ukuran lebih kecil dari dari 0,2,5-0,3 mikrometer sekalipun) menjadi udara yang bisa diterima dengan baik oleh tubuh. Namun, bukan berarti pesawat tersebut tak aman digunakan.
Dari rilis yang diterima KabarPenumpang.com, disebutkan, pada pesawat yang tak ada filter HEPA, seperti ATR-72, volume udara kurang lebih 95 meter kubik di kabin akan selalu diperbaharui dalam waktu lima sampai dengan tujuh menit dengan mengunakan dua buah mekanisme Environment Control System (ECS) packs Operative, dua buah Recirculation dan Extraction System (by ECS) yang menjamin udara dalam kabin tetap segar (fresh).
Udara yang berasal dari luar pesawat akan terkumpul di area bawah lantai, kemudian didistribusikan ke jalur udara utama dan pendingin udara pada kompartemen di atas tempat duduk (personal overhead ventilation) di sepanjang kabin dan ruang kemudi (kokpit).
Aliran udara dari atas (langit-langit kabin) bergerak satu arah ke bawah (lantai), yang meminimalkan pergerakan udara ke depan dan arah belakang pada kabin (blown transversally and vertically). Udara akan tersedot ke area lantai melalui panel (floor panel level) sesuai proses pada katup aliran tekanan udara (pressurization outflow valves operation).
Baca juga: HEPA, Teknologi yang Mampu Bersihkan Radioaktif hingga Virus Corona di Dalam Kabin Pesawat
Selain itu, rangkaian pembersihan rutin dan sterilisasi menyeluruh pada setiap detail bagian pesawat, meliputi ruang kemudi, dapur, bagasi kabin (compartement), dinding kabin, kursi awak pesawat dan penumpang, penggantian penutup sandaran kepala (head cover) di kursi, area kargo (bagian depan dan belakang), pintu dan jendela pesawat, karpet lantai, eksterior pesawat menyeluruh, tangga menuju pesawat dan lainnya, juga dapat mengurangi paparan corona di kabin.
Upaya pencegahan virus corona di kabin juga dapat dimaksimalkan dengan penyemperotan berkala cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku, sebelum proses penumpang masuk ke pesawat (boarding) dan ketika pesawat selesai menjalani rotasi (pergerakan). Dengan begitu, meskipun pesawat ATR-72 tak dilengkapi filter HEPA, transmisi penyebaran corona di kabin pesawat tersebut tetap bisa dikendalikan.