“Lebih Cepat Lebih Baik.” Ya, mungkin itulah kalimat yang cocok untuk perjalanan Kereta Api Indonesia yang kini ditambah kecepatannya. Untuk kelas unggulan saja sudah diberi kenyamanan dan ketepatan waktu untuk perjalanan di berbagai kota di Pulau Jawa. PT Kereta Api Indonesia kini sudah menetapkan beberapa nama kereta api yang menjadi unggulan dalam perjalanan untuk menambah kecepatannya bahkan tiba di stasiun bisa sedikit lebih awal.
Baca juga: Stasiun Slawi, Kembali Hidup Setelah Melayani Kereta Api Kaligung
Kereta api yang kini menjadi yang tercepat adalah KA Argo Bromo Anggrek (Gambir – Surabaya Pasar Turi pp.), KA Taksaka (Gambir – Yogyakarta pp.), dan KA Argo Lawu (Gambir – Solo Balapan pp.). Ketiga kereta unggulan inilah yang perjalanannya lebih cepat dari jadwal yang sebelumnya. Ini karena penambahan kecepatan pada jalur tertentu khususnya di jalur utara antara Jatinegara – Cikampek – Cirebon. Jalur tersebut cenderung memiliki medan yang baik dan jarang adanya tikungan tajam apalagi medan yang menanjak maupun turunan. Hanya saja kecepatan dikurangi saat memasuki wilayah Jatibarang yang memiliki jalur lengkung sedikit lebih besar.
Selain ketiga kereta api yang disebutkan, ternyata ada kereta api lainnya yang kini menambah kecepatannya bahkan saat tiba di stasiun tujuan bisa mencapat setengah jam lebih awal dari jadwal terdahulu. KA Argo Sindoro dan KA Argo Muria (Gambir – Semarang Tawang pp.) yang merupakan perjalanan kereta api dengan waktu tempuh sekitar 5 jam. Saat ini kedua kereta api tersebut sudah bisa lebih cepat mencapai 20 menit lebih awal dari jadwal biasa.
KA Bima (Gambir – Surabaya Gubeng pp.) pun turut menjadi pilihan kereta api dengan waktu tempuh saat tiba lebih awal 25 – 30 menit lebih awal. KA yang digadang – gadang menjadi primadona sejak jaman PJKA karena memiliki rangkaian kelas tidur ini tetap menjadi favorit penumpang. KA Bima alias kepanjangan dari Biru Malam tentu saja masih bertahan dengan perjalanannya pada malam hari yang memberi kenyamanan kepada pengguna setianya. KA Bima ditempuh dalam waktu sekitar 10 – 12 jam perjalanan.
Menggunakan KA Sembrani juga tak luput dari perjalanan menempuh lebih awal 30 menit saat tiba di stasiun tujuan. Dengan rute Gambir – Surabaya Pasar Turi pp., tentunya berbeda dari perjalanan rangkaian KA Argo Bromo Anggrek. KA Sembrani hanya pada perjalanan di malam hari selama 9 jam. KA Sembrani masih tetap di minati warga apalagi saat menjelang weekend, mengingat jam keberangkatan dari Gambir maupun dari Surabaya Pasar Turi tetap pada malam hari.
Pilihan waktu tempuh lebih awal selanjutnya dipegang oleh KA Turangga (Bandung – Surabaya Gubeng pp.) yaitu 25 menit lebih awal saat tiba di stasiun tujuan. Berbeda dengan kereta api yang disebutkan tadi, semua perjalanan melalui lintas utara. Kini kereta api lintas selatan pun memiliki kecepatan yang cukup baik. Mengingat jalur selatan yang merupakan kebanyakan jalur ekstrim, ada beberapa wilayah yang memang masih membutuhkan kecepatan yang minim. Seperti pada lintas Cicalengka hingga Ciawi yang merupakan jalur bukit dan tikungan tajam.
Baca juga: Ngeri! Inilah Satu-satunya Jembatan Lengkung Kereta Api yang Ekstrim di Jalur Selatan Pulau Jawa
Namun selebihnya, kecepatan bisa dimaksimalkan bahkan hingga 100 km/jam. KA Turangga menempuh waktu perjalanan hingga sekitar 10 jam. KA Turangga pun hanya bisa dinikmati perjalanan pada malam hari, dan merupakan kereta api diminati oleh penumpang untuk menghabiskan waktunya untuk liburan saat weekend tiba.
PRAS – Cinta Kereta Api