Biro Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat, menegaskan turun langsung untuk menginspeksi cacat produksi pada Boeing 787 Dreamliner. Langkah tersebut berarti memupuskan harapan Boeing untuk menginspeksi sendiri adanya catat produksi di Dreamliner agar masalah tak berlarut-larut dan target pengiriman pesawat bisa tercapai, mengingat Boeing sudah sejak Oktober lalu tak mengirim satu pun Dreamliner.
Baca juga: FAA Izinkan Boeing 737 MAX Terbang Lagi, EASA Pilih Sertifikasi Ulang Mandiri
“FAA mengambil sejumlah tindakan korektif untuk mengatasi cacat produksi Boeing 787. Salah satu tindakannya adalah menahan sertifikat kelaikan udara untuk empat unit pesawat 787. Selain itu, FAA juga dapat menahan otoritas untuk mengeluarkan sertifikat kelaikan udara untuk tambahan 787 pesawat jika dibutuhkan,” kata FAA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNBC International.
Menurut beberapa sumber Bloomberg, masalah diawali dengan keterburu-buruan perusahaan dalam mengejar target pengiriman pesawat. Hal itu membuat para pekerja berada dalam tekanan hebat dan membuat kualitas produksi menurun atau bahkan cacat produksi.
Setidaknya, ada dua cacat produksi yang diduga terjadi di pesawat Boeing 787 Dreamliner. Pertama terkait lapisan dalam serat karbon di kerangka pesawat tersebut. Kedua adalah jendela kokpit dikarenakan supplier mengubah proses produksi dari biasanya, sehingga harus dilakukan pengecekan ulang.
Terkait masalah kedua, sebetulnya hal ini tidak menjadi persoalan besar dan bisa dibilang pernah beberapa kali dilakukan. Tetapi, sekarang kondisinya berbeda. Boeing sedang dalam sorotan hebat pasca kembalinya Boeing 737 MAX dan berbagai masalah pada proses produksi, alhasil para pejabat berwenang semisal FAA harus memastikan semua aman dan sesuai persyaratan.
Wall Street Journal sebelumnya melaporkan alasan spesifik dibalik pemeriksaan kontrol kualitas yang lebih luas, beserta fakta bahwa pemeriksaan tersebut sekarang mencakup area sebagian besar badan pesawat bersatu, bukan hanya bagian tertentu di sekitar ekor jet.
Pada hari yang sama, FAA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya “Terus terlibat dengan Boeing melalui proses Keselamatan Operasional Berkelanjutan dan pengawasan manufaktur yang mapan untuk menangani masalah apa pun yang mungkin timbul dengan tepat”.
Baca juga: Duh! Ternyata Boeing Pernah ‘Palsukan’ Dokumen Pembelian Varian 787 Dreamliner Air Canada
Awal Desember lalu, Boeing mengatakan bahwa inspeksi untuk cacat produksi pesawat 787 memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan, menghambat kemampuan pembuat pesawat berbasis Amerika Serikat untuk mengirimkan jet ke pelanggan pada bulan itu.
Saat ini, sumber Bloomberg mengkonfirmasi, pengujian jendela kokpit masih terus berlangsung dan akan terus dikebut untuk mengejar target pengiriman pesawat pada Maret ini. Akibat dua masalah itu, Boeing terpaksa harus menggrounded sekitar 80 pesawat 787 Dreamliner di sekitar pabrik dan di Gurun Mojave.