Nama kota di Selatan India ini terdengar unik, yaitu Surat, dengan penduduk 4,8 juta jiwa, Surat memiliki pertumubuhan lalu lintas kendaraan yang sangat pesat, dan kini Surat tengah menanti sebuah sistem pengaturan lalu lintas cerdas. Nantinya, Adaptive Traffic Control System (ATCS) ini akan dipasang di setiap persimpangan jalan, baik besar maupun kecil. ATCS sendiri akan beroperasi menggunakan sensor tertanam.
Baca Juga: Tekan Jumlah Kendaraan Pribadi, India Hadirkan Bus Berbasis Aplikasi
Dalam mengimplementasikan rencana ini, Surat Minicipal Corporation (SMC) telah mengalokasikan dana sebesar Rs103 crore, dimana nantinya Intelligent Traffic Management System (ITMS) ini akan menggantikan peran dari sistem manajemen lalu lintas terpadu yang sudah ada. Sebagaimana KabarPenumpang.com himpun dari laman timesofindia.indiatimes.com (2/8/2017), sistem persinyalan canggih ini juga terbukti sukses mengatur lalu lintas di beberapa negara di Eropa serta Cina.
Menurut laman sumber, ITMS ini tengah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi lalu lintas di India. Diketahui, sebuah perusahaan yang berbasis di Thiruan Bahru telah mengantongi tender untuk mengurus proyek yang akan mengubah rona dari lalu lintas di negara penghasil film Bollywood tersebut.
Otoritas setempat telah mengidentifikasi kurang lebih ada sekitar 267 persimpangan di Surat. Itu artinya, kurang lebih ada sekitar 398 kamera CCTV yang turut dipasang berdampingan dengan sensor tersebut. Kamera virtual loop yang menjadi bagian dari sistem pengaturan lalu lintas cerdas ini akan terus membaca situasi lalu lintas di lokasi dan menyesuaikan durasi lampu lalu lintas. Sensor cerdas ini akan memperpanjang durasi lampu hijau bagi jalur yang terlihat padat, dan sebaliknya ‘memainkan’ durasi lampu merah untuk jalur yang memiliki volume kendaraan yang lebih lengang.
Saat ini, lampu lalu lintas di sana masih menggunakan sistem timer, dimana para pengguna kendaraan wajib berhenti ketika lampu merah menyala selama 120 detik, baik kondisi jalur tersebut lengang ataupun ramai. Tentu saja dengan pengaplikasian sistem lalu lintas semacam ini tidak cocok untuk kota dengan volume kendaraan yang cukup padat. Maka tidak heran jika sistem timer ini terus dipertahankan, kota tersebut akan semakin semerawut, mengingat pertumbuhan kendaraan yang seakan tidak bisa dihentikan.
Baca Juga: Bicara Kemacetan Lalu Lintas, Bangalore Lebih Parah dari Jakarta!
Sebuah sumber resmi mengatakan bahwa badan sipil yang menangani proyek ini telah berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk peluncuran sistem ATCS. Tidak hanya mengatur kepadatan lalu lintas, jaringan kamera ini juga dapat memantau para pelanggar lalu lintas, dan akan mengirimkan surat tilang ke rumah yang bersangkutan.
Mungkin peribahasa “sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui” tepat untuk menggambarkan sistem pengaturan lalu lintas cerdas ini. Tidak hanya mengatur para pengguna kendaraan, sistem ini juga dapat memudahkan para pejalan kaki. Akan ada sebuah penanda kepada para pedestrian agar menyebrang jalan dalam waktu 10 hingga 20 detik, selama durasi lampu hijau untuk pejalan kaki menyala.
Menurut data yang dimiliki oleh Regional Transport Office (RTO), kota ini memiliki sekitar 2,9 juta kendaraan yang memenuhi jalanan tiap harinya, dimana sekitar 170.000 kendaraan bertambah setiap tahunnya. “Surat merupakan kota pertama di negara bagian Gujarat dan kedua setelah Hyderabad yang memiliki sistem manajemen lalu lintas seperti ini.” ungkap salah seorang perwira senior di Kementerian Lalu Lintas setempat.
Melihat solusi yang akan diterapkan di Surat, rasanya ideal juga untuk diterapkan di Jakarta, mengingat problem lalu lintas yang ada relatif mirip, dan lampu lalu lintas di Jakarta sebagian besar masih menggunakan sistem timer.