Bandara Halim Perdanakusuma memiliki taksi sendiri yang dikelola oleh koperasi milik Angkatan Udara. Taksi yang bernama Puskopau (Pusat Koperasi Angkatan Udara) menjadi penguasa utama di Bandara Halim Perdanakusuma.
Meski menjadi penguasa utama, di Bandara Halim Perdanakusuma penumpang juga bisa memilih opsi transportasi lainnya yang dikelola oleh Puskopau yakni Grab dan Gojek Puskopau. Ini adalah layanan ride-hailing yang bekerja sama dengan Puskopau untuk penjemputan di bandara.
Baca juga: Mulai 1 November 2024, Garuda Indonesia Kembali Layanan Penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma
Namun tarifnya akan berbeda dari saat memesan layanan online atau taksi biasanya. Karena pengelolaan transportasi bandara Halim Perdanakusuma berada di bawah kewenangan TNI AU, sehingga ada aturan dan kebijakan khusus terkait transportasi di area tersebut.
Bahkan beberapa tahun belakangan silam, banyak penumpang yang mengeluhkan tarif Taksi Puskopau. Di mana penumpang mengeluhkan tarif Taksi Puskopau lebih mahal dibandingkan dengan taksi layanan lainnya.
Dilansir dari berbagai laman sumber, untuk perjalanan dari Bandara Halim ke cileungsi, tarif Puskopau mencapai Rp299 ribu, sedangkan taksi konvensional lainnya seperti Blue Bird hanya mengenakan tarif sekitar Rp159 ribu untuk perjalanan yang sama.
Selain itu, penumpang yang menggunakan layanan ride-hailing dari Bandara Halim pun disarankan untuk bertanya detail tarif sebelum menggunakan layanan Grab atau Gojek. Sebab, akan dikenakan biaya tambahan atau surcharge.
Meski begitu, penumpang yang akan pulang dari Bandara halim juga masih bisa menggunkan bus DAMRI jika memang merasa Taksi Puskopau atau layanan ride-hailing lainnya di Bandara halim cukup mahal.
Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, spesifikasi sejarah awal pendirian layanan taksi Puskopau tidak jelas sumbernya. Namun, upaya yang baru-baru ini menunjukkan komitmen Puskopau untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi dan mendukung insiatif ramah lingkungan dengan menghadirkan taksi listrik di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.