Bukan hanya maskapai penerbangan yang merasakan kesulitan di masa pandemi Covid-19, tetapi katering makanan pun menjadi salah satu yang terdampak. Seperti katering penerbangan terbesar di India Tata Group TajSats yang kini mulai mejelajah diluar maskapai penerbangan.
Baca juga: Rindu Santapan ala Kabin, Maskapai ini Tawarkan Sensasi In-Flight Meals untuk Korban Lockdown
Di mana TajSats mengirimkan makanan katering mereka ke rumah-rumah sementara penerbangan internasional terjadwal dalam penangguhan. Apalagi lalu lintas udara global diperkirakan akan kembali seperti semula pada tahun 2024 hingga 2025.
CEO TajSats Manish Gupta mengatakan, pada masa pandemi ini, mereka memiliki rencana pertumbuhan yang agresif untuk memperluas portofolio dan melakukan diversifikasi ke katering non penerbangan. Tak hanya itu, mereka pun meluncurkan merek baru yakni Anuka, yang mana restoran virtual dengan beragam masakan yang tersedia di aplikasi Qmin (pesan-antar makanan Taj Hotels) dan sudah hadir di Mumbai serta Delhi.
Gupta menyebutkan, melalui pemesanan makanan dari aplikasi, Anda akan merasakan kelezatan gourmet untuk para tamu dalam kenyamanan rumah mereka. Dilansir KabarPenumpang.com dari timesofindia.indiatimes.com (27/11/2020), TajSats juga telah meluncurkan “merek cokelat baru (Asa) dan manisan India (Ishri), yang akan tersedia sepanjang tahun untuk penjualan ritel di platform e-commerce serta untuk penjualan institusional.
Gupta menambahkan bahwa perusahaan berfokus pada keamanan dan kebersihan pangan telah meningkat berlipat ganda seiring dengan pergeseran perilaku konsumen dan keinginan mereka untuk hanya mengonsumsi makanan dari merek tepercaya selama pandemi. Dimulainya kembali penjualan di dalam pesawat (oleh maskapai berbiaya hemat) dan penyajian (oleh maskapai penerbangan berbiaya penuh) diizinkan pada akhir Agustus untuk penerbangan domestik.
Saat itu, maskapai penerbangan India diizinkan menyajikan makanan hangat di penerbangan internasional bersama alkohol. Namun, pada penjualan makanan penerbangan domestik belum ada layanan makanan.
“Orang-orang sudah mulai terbang lagi tapi dalam penerbangan singkat, mereka suka memakai masker dan melepasnya untuk dimakan. Pada penerbangan internasional menengah hingga panjang, seseorang harus makan. Bisnis makanan secara keseluruhan sangat rendah,” kata seorang pejabat senior maskapai.
Pada masa pra-pandemi, TajSat yang berusia empat dekade melayani lebih dari 3,7 lakh penerbangan setiap tahun, menyajikan lebih dari 2,3 crore makanan dalam setahun atau lebih dari 65 ribu makanan yang disajikan di dalam pesawat setiap hari.
Baca juga: Cegah Virus Corona di Kabin, Inilah Sejumlah Langkah yang Dilakukan Maskapai Penerbangan
“Jumlahnya telah menurun karena makanan tidak disajikan di maskapai penerbangan selama enam bulan pertama penutupan. Makanan di dalam pesawat telah dimulai kembali dari September namun dengan banyak pembatasan seperti menyajikan makanan dingin (pada penerbangan domestik), makanan yang telah disiapkan sebelumnya untuk penumpang kelas bisnis dan penerbangan internasional terbatas yang beroperasi. Kami berharap jumlahnya berlanjut setelah perjalanan dan perbatasan dibuka,” jelas Gupta.