Hadirnya wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, membawa keuntungan tersendiri pada sebuah negara. Sebagai salah satu gerbang masuknya para wisatawan tersebut, wajar adanya jika bandara, stasiun, hingga pelabuhan berlomba-lomba untuk memperindah infrastukturnya.Tujuannya hanya satu, yaitu untuk meninggalkan impresi yang berkesan pada siapapun yang menginjakkan kaki di sana. Namun, apakah itu semua berjalan sesuai dengan rencana? Belum tentu, karena semua itu kembali terhadap penilaian masing-masing pelancong.
Baca Juga: Bandara Kuala Lumpur Hadirkan “MYairports” untuk Mudahkan Penumpang
Sebagai seorang pelancong, terutama yang datang ke sebuah negara dengan menggunakan visa wisata, padahal tujuan sampingannya adalah untuk ‘berbisnis’, tentu mereka punya standar keamanan yang sedikit lebih tinggi ketimbang pelancong backpacker. Maka tidak heran jika sebuah survei yang dilakukan oleh CWT Solutions Group (konsultan perjalanan bisnis), menunjukkan bahwa para pelancong tersebut merasa lebih aman ketika berada di sebuah bandara, ketimbang stasiun kereta.
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman eturbonews.com (28/6/2018), sebanyak 50 persen dari sejumlah pelancong bisnis yang wawancara mengaku khawatir ketika mereka berada di stasiun kereta api atau stasiun kereta bawah tanah. Angka tersebut merupakan yang tertinggi ketimbang beberapa opsi perjalanan lainnya, seperti berjalan kaki (42 persen), bus (39 persen), dan taksi (36 persen).
Namun beberapa tempat seperti bandara dan hotel muncul di deretan belakang tempat yang dikhawatirkan oleh para pelancong bisnis. Survei tersebut pun mengerucutkan bahwa pelancong bisnis yang berdomisili di Amerika Serikat paling khawatir ketika harus berada di jaringan kereta bawah tanah atau stasiun kereta, sedangkan para pelancong bisnis asal Kanada menunjukkan angka yang sebaliknya.
“Travel manager harus memfokuskan program tentang apa yang ditakuti oleh para pelancong bisnis tersebut. Apakah itu dari segi keamanan, atau yang lainnya,” ungkap Christophe Renard, Wakil Presiden CWT Solutions Group. “Kehadiran sejumlah instruksi yang jelas untuk keluar dari bandara (exit sign) dapat berpengaruh besar terhadap impresi seorang pelancong bisnis,” tandasnya.
Baca Juga: Terungkap! Banyak Belokan Ke Kiri, Buat Calon Penumpang Lebih Banyak Belanja di Bandara
Selain soal adanya instrumen tambahan seperti exit sign tersebut, mungkin soal keamanan merupakan aspek utama yang melatarbelakangi ketakutan para pelancong bisnis untuk berlama-lama di stasiun bawah tanah atau stasiun biasa. Ya, nilai keamanan merupakan aspek terpenting yang tidak boleh dikesampingkan oleh para operator infrastruktur transportasi. Karena sebagus apapun hiasan yang dipajang di dalamnya, namun apabila tidak aman, ya wajar saja kalau pelancong jadi kurang betah berlama-lama di sana.