Hasil survei Asia-Pasifik (APAC) Passenger Confidence Tracker 2021 oleh Inmarsat menunjukkan, penumpang pesawat di Asia-Pasifik siap terbang akhir tahun ini. Selain itu, hasil survei juga menunjukkan penumpang pesawat di APAC mengaku merasa aman dengan syarat wajib vaksin bagi penumpang pesawat.
Baca juga: Penumpang Internasional Masih Loyo di Asia-Pasifik, Lambannya Vaksinasi Jadi Penyebab
Survei ini tentu berbanding terbalik dengan data dari Association of Asia-Pacific Airlines (AAPA). AAPA Juni lalu merilis, jumlah penumpang internasional masih sebesar 3,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Terpaut sangat jauh.
Sebetulnya, penumpang internasional pada April 2021 sudah jauh meningkat dibanding April 2020. Catatan AAPA, sepanjang April 2021, ada sekitar 1.126.000 penumpang internasional yang diangkut maskapai se-Asia-Pasifik. Jauh berbanding terbalik dari kondisi pada April 2020 yang hanya sebesar 367.000 penumpang internasional.
Kendati demikian, angka di kedua tahun tersebut masih jauh dibanding April 2019, di mana angkanya mencapai 31.185.000 penumpang.
Direktur Jenderal AAPA, Subhas Menon, mengungkapkan, ada beberapa faktor penyebab masih rendahnya jumlah penumpang internasional. Salah satunya ialah lambannya vaksinasi di negara-negara Asia-Pasifik.
“Munculnya varian (Covid-19) baru dengan tingkat penularan yang lebih tinggi telah menghalangi ekonomi Asia untuk membuka kembali perbatasan mereka, dengan persyaratan karantina yang ketat semakin menekan permintaan perjalanan internasional,” jelasnya.
“Di Asia, kecepatan vaksinasi yang relatif lambat terus merusak pemulihan ekonomi kawasan, khususnya, sektor perjalanan dan pariwisata yang sangat terpukul,” tambahnya.
Namun, situasi tersebut diyakini bakal berubah. Apalagi survei membuktikan hal itu. Dari 100 persen, 85 persen penumpang atau responden APAC mengaku terdampak pandemi Covid-19. Itu artinya kemampuan mereka bepergian terganggu.
Akan tetapi, 51 persen dari mereka menyebut akan tetap mengupayakan terbang di akhir tahun ini. Bahkan, 20 persen dari Australia mengaku akan terbang atau bepergian mulai bulan depan.
Keinginan penumpang pesawat di APAC kembali terbang juga dibarengi dengan faktor lainnya. Disebutkan, 32 responden di APAC mengaku percaya pesawat lebih aman dibanding moda transportasi lainnya. Selain itu, mayoritas dari mereka juga percaya pandemi virus Corona akan berlalu dan berbagai pembatasan serta karantina di seluruh dunia berakhir.
Meski begitu, mayoritas penumpang mengaku hanya akan terbang bersama maskapai tertentu. Utamanya, maskapai yang ketat menerapkan protokol kesehatan dan terus menghadirkan teknologi terkini dalam kaitannya dengan kebutuhan penumpang di tengah pandemi.
Baca juga: Maskapai Internasional Mulai Ramai Tawarkan Asuransi Covid-19 untuk Penumpang
“Sejak awal pandemi, industri penerbangan telah menghadapi tantangan demi tantangan. Namun, maskapai sekali lagi menunjukkan ketahanan mereka dan melangkah ke tantangan tersebut. Passenger Confidence Tracker terbaru kami mengungkapkan bahwa pelancong di Asia Pasifik adalah yang paling percaya diri terhadap langkah pragmatis untuk perjalanan dan memiliki sikap positif untuk kembali ke angkasa,” kata David Coiley, wakil presiden regional Inmarsat Aviation Asia-Pasifik.
“Dengan keselamatan dan reputasi yang semakin penting bagi penerbang saat ini, ada kebutuhan mendesak bagi maskapai penerbangan untuk merangkul peluang baru dan membedakan diri mereka untuk mendorong penumpang kembali ke penerbangan mereka saat perjalanan terus dilanjutkan,” tutupnya, seperti dikutip dari Asian Aviation.