Setelah sukses melayani penerbangan jarak jauh Perth – London, selanjutnya Qantas berencana untuk menorehkan rekor layanan jarak jauh lainnya, yang pasti dari segi jarak akan lebih jauh. Qantas melalui Project Sunrise akan menghubungkan Sydney dengan London secara non-stop yang direncanakan akan bergulir pada akhir tahun 2019 ini. Nah, terhitung masih ada beberapa bulan lagi sebelum peluncuran proyek ini, warganet pun dibuat penasaran dengan jenis pesawat yang akan digunakan oleh pihak Qantas nantinya untuk menghubungkan kedua benua ini.
Baca juga: Setahun Buka Penerbangan Langsung Perth – London, Qantas Sukses Puaskan Pelancong
Spekulasi di antara warganet pun mulai bermunculan dan menjalar dengan liarnya, ada yang menyebutkan Qantas akan menggunakan Airbus A350, ada juga yang menyebutkan maskapai yang berjuluk the Flying Kangaroo ini akan menggunakan pesawat Boeing 777X, hingga yang paling memungkinkan adalah Boeing 787 Dreamliner.
Namun daripada spekulasi ini terus berputar begitu saja, ada baiknya Anda analisis satu per satu kemungkinannya. Kendati nama Airbus A350 nampaknya tidak terlalu diunggulkan dalam persaingan ini, namun rekam jejak menyebutkan bahwa Qantas telah melakukan penerbangan langsung jarak jauh dengan Airbus untuk kurun waktu yang cukup lama.
Kembali pada tahun 2014, dimana Qantas mengoperasikan penerbangan penumpang terjauh di dunia dengan pesawat penumpang terbesar di dunia antara Sydney dan Dallas/Fort Worth. Sekira 18 bulan Qantas berhasil mempertahankan predikat ini sebelum akhirnya disalip oleh Emirates yang mengoperasikan rute Dubai – Auckland.
Bukan tidak mungkin apabila Qantas menjatuhkan pilihan terhadap A350-900ULR yang sudah terbukti bandel ketika beroperasi untuk Singapore Airlines yang melakoni rute penerbangan Singapura – Newark.
Kandidat lain yang muncul dari pabrikan pesawat asal Eropa ini adalah varian A350-100 (atau yang biasa disebut A350XWB) yang bisa dbilang merupakan perpanjangan dari A350-900ULR, dimana varian pesawat ini akan memberikan ruang tambahan bagi Qantas – sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penumpang Qantas. Ya, apabila proyek ini benar-benar terlaksana oleh Qantas, maka hal yang diminta oleh penumpang adalah ruang peregangan, tempat olahraga, dan tentu saja sebuah bar.
Baca Juga: Tekan Limbah, Qantas Tahun Ini Stop Penggunaan Boarding Pass Berbahan Kertas
Namun sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman simpleflying.com (1/5/2019), pilihan terbaik Qantas mungkin jatuh kepada armada paling anyar dari Boeing, yaitu varian 777X. Jika ditinjau secara teoritis, varian ini merupakan kandidat yang paling ideal yang dibutuhkan Qantas untuk menjabani Project Sunrise – luas, jarak tempuh yang sangat jauh, dan juga efisien bahan bakar.
Namun kelemahan dari Boeing 777X ini adalah mereka belum siap. Seperti yang sudah diketahui bersama, Cathay Pacific menjadi pelanggan pertama yang akan mendatangkan varian pesawat ini pada pertengahan tahun 2021 mendatang.
Lalu, varian apa yang akan digunakan the Flying Kangaroo untuk menjalankan Qantas Project Sunrise? Varian dari Boeing kah, atau mungkin Airbus? Atau mungkin ini adalah ajang bagi Qantas untuk menjajal merk lain?