Sebagian wilayah Amerika Serikat belum lama ini sempat lumpuh karena hempasan topan, yang salah satu akibatnya menyebabkan para tunawisma di Manhattan berpindah ke kereta bawah tanah untuk tetap hangat. Perpindahan ini juga dikarenakan suhu di New York yang tiba-tiba turun menjadi 15 derajat Celcius.
Baca juga: Dibalik Sengkarut Jadwal Kereta Bawah Tanah di New York
KabarPenumpang.com melansir dari laman standard.co.uk (11/1/2018), pada pukul 02.30 pagi waktu setempat pada perjalan di kereta E terlihat 45 orang tunawisma yang tersebar. Mereka meringkuk dibawah selimut dan barang-barang yang mereka bawa berada dalam kantong plastik.
Tak hanya itu dalam kereta E juga terlihat seorang pria yang membawa kantong plastik berisi minuman kaleng dan minuman beralkohol melepas sepatunya yang basah dan mengeringkan kaus kaki yang digunakan. Christopher Mendoza seorang supervisor pada perusahaan keamanan yang menggunakan kereta tersebut mengatakan, kereta E seluruhnya berisi para tunawisma.

Selama musim dingin pada awal Januari 2018, lebih dari 100 pejabat melakukan patroli di sistem transportasi untuk mengajak para tunawisma pergi ke tempat penampungan. Namun, hasil yang didapat untuk mengajak para tunawisma ini beragam.
Pihak kepolisian New York mengatakan, bagi masyarakat yang tiduran di kursi dan menghalangi pergerakan penumpang sebenarnya dilarang bahkan bagi para tunawisma. Larangan untuk tidur di kereta bawah tanah sendiri diberlakukan secara sporadis.
Tahun 2013 lalu, Wali Kota Bill de Blasio berjanji akan mengurangi ketidaksetaraan untuk mengatasi masalah tunawisma ini. Dia juga bersumpah untuk mencari solusi sebab ada 51 ribu orang yang tidur di penampungan dan menjadi jumlah tertinggi karena depresi hebat.
Saat ini jumlah tunawisma sendiri mencapai lebih dari 60 ribu orang. Blasio mengaku bahwa pihaknya naif jika berpikir bisa memecahkan masalah tunawisma dengan mudah di New York.
Sebab New York merupakan kota terbesar ketiga paling tidak memiliki kesetaraan di Amerika Serikat. Tahun 2014 lalu, dia kembali memberikan subsidi sewa untuk keluarga tunawisma setelah jumlah tempat penampungan mereka bertambah banyak.
Baca juga: Di Negeri Uwak Sam, Kereta Cepat Pun Masih Berstatus Dalam Rencana
Baru-baru ini, New York telah menampung tunawisma di penampungan pribadi dengan biaya yang mahal dan bisa disebut dengan situs cluster. Inisiatif lainnya yang baru diresmikan bulan Desember 2017 lalu, rumah penampungan akan dirubah dan bisa menjangkau semua penghuni yang tinggal bersamaan. Ini adalah kebijakan yang lebih gila dibanding yang lainnya.