Produsen mobil baru-baru ini lebih banyak menaruh perhatian kepada keselamatan penumpang yang ditunjang oleh fitur keselamatan – mengingat banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Selain itu, semakin meningkatnya standar keselamatan dalam kendaraan juga menjadi salah satu aspek penunjang dari ditingkatnya fitur keselamatan tersebut. Ya, belakangan ini National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dan sejumlah otoritas terkait (Insurance Institute for Highway Safety/IIHS) telah meningkatkan kekuatan tabrakan ketika uji kecelakaan.
Baca Juga: 85% Kecelakaan Lalu Lintas di Kenya Karena Human Error
Nah, peningkatan keselamatan ini berdampak pada suatu simpulan dimana bangku belakang sudah tidak lagi menjadi spot paling aman apabila terjadi sebuah kecelakaan. Dengan menjadikan anak-anak sebagai perhatian utamanya, kini bangku belakang sudah mulai menebar ancaman cidera apabila terjadi kecelakaan.
Satu poin yang menjadi perhatian adalah absennya airbag dan bahkan sabuk pengaman pada bagian belakang kendaraan – walaupun sabuk pengaman dapat Anda temui di beberapa kendaraan baru. Di kendaraan baru pun, sabuk pengaman yang ada di bangku bagian belakang belum sepenuhnya menggunakan versi pegas, dimana sabuk pengaman akan ‘mengikat’ ketika dihentak. Apabila ada kendaraan yang masih menggunakan sabuk pengaman versi lama, maka disarankan kepada penumpang prioritas (penumpang usia lanjut) untuk duduk di bangku depan – karena akan jauh lebih aman ketimbang duduk di bangku belakang.
Baca Juga: Stiker “Baby on Board” Ternyata Bisa Picu Kecelakaan Lalu Lintas
Ini bukan perkara untuk bingung membeli mobil yang sudah dilengkapi dengan fitur keamanan terbaru atau tempat duduk paling aman di kendaraan – karena tidak mungkin juga bagi Anda untuk menjual mobil yang baru Anda beli hanya demi mengincar fitur keamanan terbaru di mobil. Melainkan ini merupakan tantangan bagi para produsen otomotif untuk lebih mempertimbangkan keselamatan penumpang yang ada di bangku belakang – mengingat predikat bangku belakang yang sudah tidak terlalu aman ini sudah kadung berkembang di publik.
Sementara bagi Anda yang memiliki kendaraan dengan fitur keselamatan lama, Anda bisa lebih berhati-hati dalam berkendara agar tidak menjadi salah satu korban dari kecelakaan lalu lintas.